pendidikan

Jejak Spiritual Prabu Siliwangi, Tapa Citarum dan Harmoni Islam-Sunda

Selasa, 11 November 2025 | 07:10 WIB
Ilustrasi Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi bertapa di Citarum, jejak spiritual yang selaras dengan Islam dan budaya Sunda. Harmoni sejarah dan legenda. (Dok. Istimewa)

Prabu Siliwangi: Laku Tapa, Citarum, dan Jejak Spiritual yang Menyatu dengan Islam

PURWAKARTA ONLINE - Nama Prabu Siliwangi selalu hadir dalam ingatan kolektif warga Sunda.

Bukan hanya sebagai raja besar Pajajaran, tetapi sebagai simbol kebijaksanaan, keberanian, dan laku spiritual yang mendalam.

Beliau dikenal tidak hanya memimpin dengan tegas, tetapi juga menempuh jalan sunyi, bertapa dan menyucikan diri di mata air Citarum.

Di situlah ia menenun perjalanan batin, yang kemudian dipahami sebagai proses spiritual menuju pemahaman tauhid dalam Islam.

Penelitian dari Basor dan kawan-kawan (2025) menegaskan sisi lain Prabu Siliwangi, seorang raja yang tidak berhenti pada kekuasaan, tetapi mencari makna hidup, menyelam jauh ke dunia batin lewat tapa dan kontemplasi.

Baca Juga: Kisah Lengkap Balita Hilang di Makassar yang Ditemukan di Jambi, Terduga Pelaku Akui Jual Anak Rp3 Juta

Praktik penyucian di mata air Citarum bukan hanya romantika legenda, melainkan simbol harmonisasi antara alam, kekuasaan, dan spiritualitas.

Prabu Siliwangi di Antara Mitos dan Fakta

Prabu Siliwangi kerap disebut tokoh semi-mitologis, hidup di antara sejarah dan cerita rakyat.

Tradisi Sunda tidak menyebut nama aslinya secara gamblang. Yang muncul adalah gelar penuh hormat, “Prabu Siliwangi”.

Dalam folklor, ia dibingkai sebagai raja ideal. Bijak, gagah, sakti, dan dekat dengan rakyat.

Kajian folklor modern melihat Siliwangi bukan hanya tokoh politik, tapi juga representasi nilai-nilai budaya Sunda. Lisan, mitos, dan sakralitas tokoh ini dijaga turun-temurun.

Baca Juga: Juknis Dana BOS 2025 Ditegaskan, Temuan Rp 2,2 M di Purwakarta Jadi Alarm Pengawasan

Halaman:

Tags

Terkini