Baca Juga: Survei Poltracking: Kepuasan Publik ke Prabowo-Gibran Tembus 81,5%, Nasaruddin Umar Paling Bersinar
Momentum 10 Tahun Hari Santri Nasional
Peringatan Hari Santri 2025 menjadi istimewa karena menandai satu dekade sejak ditetapkannya Hari Santri oleh pemerintah pada 2015. Hari bersejarah ini merupakan penghormatan terhadap Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari, fatwa yang mengobarkan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tema tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia,” menggambarkan peran santri yang tidak lagi hanya menjadi penonton, melainkan pelaku utama dalam membangun bangsa.
Pesantren kini diakui sebagai lembaga pendidikan khas Indonesia melalui UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan diperkuat dengan Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Pesantren. Pemerintah menegaskan perhatiannya terhadap pesantren dengan penyediaan dana abadi pesantren.
Prabowo Perintahkan Pembentukan Dirjen Pesantren
Kabar menggembirakan datang dari Jakarta pada momen Hari Santri 2025. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Agama RI membentuk Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren.
Perintah itu disampaikan melalui surat resmi B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal 21 Oktober 2025, sebagaimana diungkapkan Wakil Menteri Agama RI, Muhammad Syafi’i.
“Presiden telah menyetujui pembentukan Dirjen Pesantren di lingkungan Kemenag agar perhatian terhadap pesantren lebih terfokus, baik dari sisi personel, pendanaan, maupun program,” ujar Syafi’i.
Baca Juga: BRI Peduli Dorong Bisnis Hijau dan Sosial Lewat Prinsip ESG, Begini Dampaknya untuk Indonesia
Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menyinggung hal tersebut saat apel di Kantor Kemenag RI.
“Mudah-mudahan Bapak Presiden Prabowo memberikan hadiah di Hari Santri ini dengan penandatanganan Kepres Dirjen Pesantren,” ujarnya.
Kebijakan ini disambut antusias oleh kalangan pesantren di seluruh Indonesia, termasuk Purwakarta. Mereka menilai pembentukan Dirjen Pesantren akan memperkuat posisi pesantren sebagai pilar pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan bangsa.
Pesan PBNU: Bersatu Dulu, Baru Selesaikan Perbedaan