PURWAKARTA ONLINE - Prabu Siliwangi dikenal sebagai raja paling legendaris dalam sejarah Sunda.
Ia memimpin Kerajaan Pajajaran selama 39 tahun, dengan kesaktian dan kebijaksanaan yang melegenda.
Namun, yang jarang dibicarakan adalah sistem pemerintahan unik yang berlaku pada masa itu, yaitu Tritangtu Parahyangan.
Tritangtu Parahyangan
Melansir naskah kuno Fragmen Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda sudah mengenal sistem pembagian kekuasaan sejak berabad-abad lalu. Sistem itu disebut Tritangtu Parahyangan.
Secara umum, Tritangtu terdiri dari tiga lembaga penting:
- Prabu – raja sebagai pemimpin tertinggi.
- Rama – kepala daerah atau kampung yang mengatur masyarakat di wilayahnya.
- Resi – pandito atau guru spiritual yang membimbing rakyat secara moral dan agama.
Ketiganya tidak berdiri sendiri. Mereka saling berbagi peran dan kekuasaan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Baca Juga: Mahasiswa Purwakarta Tuntut Reformasi Polri dan Tolak Kenaikan Tunjangan DPR RI
Fungsi dan Pembagian Kekuasaan
Uniknya, kekuasaan dalam Kerajaan Sunda tidak hanya di tangan seorang raja. Ada mekanisme kesepakatan antara Prabu, Rama, dan Resi.
Pembagian kekuasaan ini punya dua peristiwa penting:
- Pembagian wilayah kekuasaan.
- Pembagian tugas pemerintahan.
Dengan sistem ini, kekuasaan tidak terpusat pada satu orang. Hasilnya, keputusan lebih adil, dan stabilitas politik lebih terjamin.
Baca Juga: Tiga Falsafah Prabu Siliwangi yang Mengejutkan: Rahasia Hidup Raja Pajajaran Terkuak