PURWAKARTA ONLINE – Kabupaten Purwakarta kini resmi menjadi lokasi perakitan mobil listrik Polytron, menandai langkah besar dalam pengembangan industri kendaraan listrik nasional.
Polytron memulai perakitan mobil listrik seri G3+ dan G3 di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.
Proses perakitan ini masih menggunakan skema semi knocked down (SKD), yaitu kendaraan dirakit dari bentuk setengah jadi atau sebagian utuh.
"Dimulainya produksi mobil listrik Polytron di Purwakarta mempertegas komitmen kami dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Ini bukan sekadar produk, tetapi bagian dari investasi jangka panjang dengan dukungan fasilitas, kualitas manufaktur, dan layanan purna jual yang menyeluruh," ujar Hariono, CEO Polytron, Jumat (18/7/2025).
Baca Juga: Pemkab Purwakarta Kucurkan Rp12 Miliar untuk Perbaikan 278 Rumah Tidak Layak Huni
Tak hanya merakit, Polytron juga menanamkan investasi di fasilitas milik PT HIM.
Fasilitas ini dilengkapi berbagai lini perakitan canggih seperti Dyno Test, Vacuum Filling Machines untuk pengisian brake oil, refrigerant, dan coolant, hingga peralatan pengujian keselamatan dan kalibrasi sistem ADAS.
Selama proses produksi, Polytron menerapkan Electric Safety Test pada beberapa tahapan penting, yaitu:
- Setelah pemasangan baterai
- Setelah proses perakitan kendaraan
- Setelah pengujian kebocoran air (rain and water leak test)
- Di tahap akhir di Pre Delivery Center (PDC) sebelum mobil dikirim ke konsumen
Baca Juga: Kabid Perkebunan Soroti Serangan Hama Pada Tanaman Teh, Siap Dukung Festival Kopi Purwakarta 2025
Kapasitas produksi maksimum di fasilitas PT HIM Purwakarta mencapai 30.000 unit per tahun.
Namun, untuk tahap awal, Polytron menargetkan bisa menjual 1.500 unit mobil listrik hingga akhir tahun 2025.
Polytron G3+ dan G3 akan debut perdana di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang Selatan.
Kedua model tersebut ditawarkan dalam dua skema kepemilikan baterai.