Purwakarta Online - Kabar baik bagi para calon jamaah haji. Sejak Rabu 18 Mei 2022, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersama jajarannya meninjau persiapan layanan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Menag mengecek kualitas layanan yang akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia selama berada di Mekah maupun Madinah. Layanan itu mencakup akomodasi, katering, dan transportasi.
Pada kesempatan itu, Menag mencoba sejumlah sarana prasarana yang tersedia di hotel, termasuk mengemudikan salah satu bus antarkota yang akan menjadi sarana transportasi jemaah haji Indonesia.
Dua hotel di wilayah Mekah disambangi Menag dan rombongan. Pertama adalah Hotel Al Khulafaa-3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jemaah. Kedua, Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jemaah.
Baca Juga: Pencarian Anak Ridwan Oleh KBRI Bern dan Kepolisian Swiss Diperluas
"Saya mencoba lift hotel, memastikan berfungsi dengan baik, meski dalam dua tahun jarang dipakai. Kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai juga dicek, termasuk fasilitas tempat salat dan tempat makan," ujar pria yang akrab disapa Gus Menteri itu di Mekah, Kamis 19 Mei 2022.
Kepada pihak hotel, Menag meminta agar senantiasa menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jemaah haji. Mengingat durasi jemaah haji tinggal pada hotel di Mekah sampai 25 hari.
Selain hotel, Menag meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad. Lokasi terminal ini melayani rute Misfalah-Jiyad. Di lokasi itu, Gus Yaqut mengecek kesiapan bus antarkota dan bus salawat. Bahkan, ia mencoba mengemudikan salah satu bus antarkota.
Ketika melihat kesiapan layanan katering di Dapur Al Jauhara di wilayah Mekah dan Nooha Catering Service di Madinah, Gus Menteri, memastikan kepada pengelola agar memerhatikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.
Baca Juga: Purwakarta Raih Natamukti Award 2021
Menurut Menag, ada 13 perusahaan di Madinah yang dikontrak untuk memberikan pelayanan katering kepada jemaah haji Indonesia. Di Kota Nabi ini, jemaah Indonesia akan mendapatkan layanan konsumsi paling banyak 27 kali dalam rentang sembilan hari. Selama di Madinah, mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjamaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu).
Layanan Kesehatan
Selain dapur katering, Menag juga meninjau kesiapan Layanan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. KKHI terakhir digunakan pada musim haji tahun 2019 dan sekarang sudah diaktifkan lagi dengan memperbaiki beberapa fasilitas yang ada.
"Alhamdulillah, layanan kesehatan di KKHI juga sudah siap, baik dari sisi tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya, maupun fasilitas layanan kesehatan, peralatan, dan obat-obatan," tutur Menag Yaqut.
KKHI di Madinah dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD), High Care Unit (HCU), Intensive Care Unit (ICU), rawat inap, serta sarana penunjang lain, misalnya laboratorium, radioaktif, dan USG. Tenaga medis yang akan melayani jamaah, antara lain terdiri atas dokter umum, dokter gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis anestesi, spesialis THT, dan spesialis kesehatan jiwa.
Baca Juga: Teuku Nasrullah: Ada Pihak Yang Tak Ingin RKUHP LGBT!
Artikel Terkait
Menghitung Biaya Haji 2022, Kloter pertama berangkat 4 Juni!
Arab Saudi Larang Warganya Berkunjung Ke Indonesia, Bagaimana Nasib Calon Jamaah Haji?
Calon Jamaah Haji 2023 Masih Ada Harapan! Dihimbau Tidak Tarik Setoran