Cece Yusuf, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kemendesa PDT, mengatakan, “Bagus sekali ayam petelurnya, sesuai perencanaan sampai realisasi.”
Direktur Bumdes Kiara Mandiri, Rifa Alfahmi, menambahkan bahwa telur yang dihasilkan juga disisihkan untuk kegiatan sosial desa.
“Kami sisihkan 10 butir per hari, sebulan jadi 300 butir untuk kegiatan sosial,” kata Rifa.
Ia juga memaparkan bahwa Bumdes bekerja sama dengan dapur-dapur MBG di sekitar Kecamatan Kiarapedes.
“Tapi kami tidak menerima pembelian eceran. Minimal 15 kg, supaya tidak menyaingi warung warga,” ujarnya.
Bumdes Dikembangkan untuk MBG dan Pariwisata
Selain memasok kebutuhan MBG, Bumdes Kiara Mandiri juga melakukan inovasi pada sektor wisata.
“Kami sedang menyiapkan camping ground di samping Lapang Panca Waluya. View-nya bagus, akses satu arah, ini pengembangan yang potensial,” kata Rifa.
Perwakilan Kemendesa menilai Desa Kiarapedes punya keunggulan di berbagai bidang.
“Sudah wisata, tadi Kades presentasi pakai papan pintar. Desa ini sudah Dewi (Desa Wisata) dan Dedi (Desa Digital),” ujarnya.
Sihotang dari KSP bahkan sempat mengira penyambutan yang meriah itu adalah acara khitanan.
“Kami sangat terkesan dengan budaya di sini,” kata Sihotang sambil tertawa.
Dialog BLT DD: Buat beli beras, saya hidup sendiri…
Monitoring juga mencakup dialog langsung dengan penerima BLT Dana Desa.
Beberapa pertanyaan dilontarkan, mulai dari besaran bantuan, penggunaan dana, hingga pemotongan.