PURWAKARTA ONLINE - Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada dua mantan Presiden RI, Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Jokowi menegaskan, setiap pemimpin Indonesia memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara, sehingga patut dihormati tanpa terkecuali.
“Setiap pemimpin, baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur, pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara dan kita semuanya harus menghargai itu,” ujar Jokowi kepada wartawan di Solo, Kamis (6/11/2025).
Ada Proses dan Pertimbangan Resmi
Menurut Jokowi, proses penetapan gelar Pahlawan Nasional tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Ada mekanisme resmi dan pertimbangan matang yang dilakukan oleh tim pemberian gelar dan jasa.
“Pemberian gelar jasa terhadap para pemimpin itu juga melalui proses-proses, melalui pertimbangan-pertimbangan yang ada dari tim pemberian gelar dan jasa,” jelas Jokowi.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyerahkan daftar 40 tokoh yang diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Baca Juga: Harga Sayuran di Pasar Induk Cibitung 6 November 2025 Naik Lagi, Pare dan Oyong Ikut Bergetar Hebat!
Daftar itu diserahkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) kepada Ketua Dewan Gelar Fadli Zon.
Di antara nama-nama tersebut, muncul nama Soeharto, Gus Dur, dan aktivis buruh Marsinah.
Pro-Kontra Dinilai Wajar dalam Demokrasi
Terkait perdebatan publik mengenai wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, Jokowi menilai hal tersebut merupakan hal yang lumrah.