“Saya sampai bawa golok, tapi orangnya tiba-tiba hilang. Enggak masuk akal,” ucapnya.
Baca Juga: Ade Mulyana, Penerus Ibunya Jadi Pembantu, Ternyata Dalang Modus Pembunuhan Dea di Purwakarta
Sejak Mei 2025, Dea kerap menerima ancaman misterius.
Rumahnya pernah dilempari cat, bahkan terlihat orang bermasker mengintai.
Namun semua teror berhenti setelah Fery memasang CCTV pada 5 Agustus 2025.
Seminggu kemudian, teror berganti menjadi aksi pembunuhan.
Baca Juga: Misteri Besar! Amalia Mutya Viral di Telegram, Akun Hilang dan Publik Geger
Kronologi Detik-Detik Pembunuhan
Tetangga korban, Salbiah, menceritakan sekitar pukul 10.00 WIB Dea masih terlihat normal.
Ia sempat menyapa sambil makan siang.
Namun pukul 13.00 WIB, Ade berlari keluar rumah sambil berteriak, “Bu Dea dibunuh!”
Warga yang mencoba masuk hanya menemukan jejak darah di pintu dapur.
Baca Juga: BRI Peduli Hidupkan Program Literasi Anak Negeri di NTB, Angkat Minat Baca Siswa Daerah Tertinggal
Jenazah Dea ditemukan bersimbah darah dengan luka parah di bagian kepala.
Polisi memastikan kematian korban akibat kekerasan fisik.