PURWAKARTA ONLINE - Pernyataan Dedi Mulyadi (KDM) dalam forum Musrenbang di Cirebon, Jawa Barat, mengundang badai politik.
Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jawa Barat melayangkan protes keras hingga melakukan walk out saat rapat paripurna, Jumat, 16 Mei 2025.
Masalah bermula dari ucapan Dedi pada 7 Mei 2025 lalu.
Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa pemimpin tidak perlu terlalu bergantung pada APBD.
Menurut Dedi, yang terpenting adalah program bisa berjalan, uang akan mengikuti.
"Saya memimpin tidak harus punya duit. Duit mah nuturkeun," kata Dedi, mengutip filosofi kepemimpinannya.
Baca Juga: ASUS Vivobook S14, Laptop AI 2025 Canggih dan Tahan Lama untuk Semua
Ia pun menyinggung zaman VOC dan kerajaan lama yang membangun tanpa melibatkan DPR.
Ucapan itu dianggap menyepelekan fungsi legislatif.
Doni Maradona Hutabarat dari Fraksi PDIP tidak tinggal diam.
Dalam rapat paripurna DPRD Jawa Barat, ia menyebut bahwa ucapan Gubernur Jabar itu melukai harga diri DPRD.
"Kami bukan hanya pelengkap, tapi mitra dalam pemerintahan. Kami minta klarifikasi," tegas Doni di tengah sidang.
Tak ingin masalah makin memburuk, Ketua Fraksi PDIP, Memo Hermawan, menginisiasi walk out sebagai bentuk penolakan terhadap sikap Gubernur Dedi Mulyadi yang dinilai tidak menghargai etika komunikasi politik.
"Kita tidak saling merendahkan. Ini demi menjaga muruah DPRD," ucap Memo, mengajak seluruh anggota Fraksi PDIP berdiri dan meninggalkan ruang rapat.