PURWAKARTA ONLINE – Pemerintah Desa Pusakamulya menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui pendataan yang berkualitas.
Fokus utama diarahkan pada pendataan ketersediaan air untuk pertanian pangan dan kebutuhan pupuk bersubsidi (RDKK).
"Kebijakan harus didasari data yang benar. Kita mulai dari data dulu, baik terkait kebutuhan pupuk bersubsidi maupun permasalahan air untuk sawah. Data ini akan diajukan ke berbagai sumber anggaran, seperti Dana Desa, APBD, dan APBN," ujar Hj. Nunung Rahayu, Kepala Desa Pusakamulya, dalam rapat bersama di Ruang Badami, Sekretariat Gapoktan Pusaka Mandiri.
Rapat yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Ketua Gapoktan Asep Rahmat Saleh Setiaji, S.H. (alias Zaenx), Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman, Penyuluh Pertanian Atang Rusmana, Ketua BPD Ali Hasanudin, PLD Enjang Sugianto, serta tokoh petani setempat.
Baca Juga: Spesifikasi Maxus MIFA 7 dan MIFA 9, Mobil Listrik Premium Rakitan Purwakarta
Tantangan Ketahanan Pangan di Tingkat Desa
Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman mengingatkan pentingnya ketahanan pangan sebagai kunci utama stabilitas negara.
"Ketahanan pangan adalah kunci pokok semua negara. Tantangan iklim hingga situasi perang bisa mengakibatkan kerawanan pangan," ujarnya.
Ia juga menyoroti perlunya pendataan alsintan (alat mesin pertanian) yang valid serta koordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk memastikan setiap bantuan tersalurkan secara tepat.
Kritik dan Solusi untuk Petani
Ketua Gapoktan, Zaenx, mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi petani, seperti alih fungsi lahan akibat kekurangan air dan benih padi yang tidak sesuai kebutuhan lokal.
"Pendataan petani harus menyeluruh agar semua terdaftar di RDKK untuk mengakses pupuk bersubsidi. Masalah benih juga harus menjadi perhatian. Benih padi yang cocok di sini, misalnya MAPAN, sering kali tidak tersedia," jelas Zaenx.
Sementara itu, tokoh petani Iyep Futoni Muslim menyoroti adanya lahan yang tidak berfungsi optimal.