news

Demi Ketahanan Pangan, Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman Adakan Rapat Bersama Petani Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Purwakarta

Senin, 20 Januari 2025 | 23:41 WIB
Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman menggelar rapat gabungan bersama petani Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Purwakarta, membahas ketahanan pangan dan solusi untuk mendukung produktivitas pertanian pada Senin malam (20/1/2025). (Dok. Purwakarta Online)

PURWAKARTA ONLINE - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa, Babinsa Desa Pusakamulya, Sertu Ahmad Fathur Rohman, memimpin rapat gabungan bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pusaka Mandiri.

Pertemuan ini berlangsung di Ruang Badami, Sekretariat Gapoktan Pusaka Mandiri, Dusun Legokbarong, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta, pada pukul 20.00 WIB.

Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua Gapoktan Asep Rahmat Saleh Setiaji, S.H., alias Zaenx, Penyuluh Pertanian Atang Rusmana, Ketua BPD Ali Hasanudin, Pendamping Lokal Desa Enjang Sugianto, Kepala Desa Hj. Nunung Rahayu, serta sejumlah tokoh petani Desa Pusakamulya.

Ketahanan Pangan Sebagai Prioritas

Dalam sambutannya, Babinsa Sertu Ahmad Fathur Rohman menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai pondasi utama stabilitas negara.

"Ketahanan pangan adalah kunci pokok semua negara. Tantangan iklim hingga situasi perang dapat mengancam ketersediaan pangan, bahkan di tingkat lokal," ujar Sertu Ahmad Fathur Rohman.

Baca Juga: Pohon Tua Ratusan Tahun di Purwakarta Tumbang, Salon dan Listrik Ikut Terdampak

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah, melalui program nasional, sedang berupaya menghidupkan kembali lumbung pangan sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi darurat.

"Kami sudah mendata kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan) dan menyampaikan keluhan petani melalui Gapoktan kepada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Ketahanan pangan menjadi kunci utama menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan konflik internasional," lanjutnya.

Masalah Air dan Benih yang Tidak Cocok

Ketua Gapoktan Pusaka Mandiri, Zaenx, menyampaikan tantangan yang dihadapi petani di Desa Pusakamulya, termasuk keterbatasan air dan benih yang tidak sesuai.

"Beberapa sawah terpaksa dialihfungsikan menjadi kebun teh karena kurangnya pasokan air. Selain itu, benih yang tersedia dari BPP seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan di sini," kata Zaenx.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah desa turun tangan dalam pendataan petani, khususnya untuk memastikan mereka terdaftar dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sehingga dapat mengakses pupuk bersubsidi.

Baca Juga: Film Asmara Gen Z Episode 50, Kehebatan Zara Hadapi Tekanan Hebat, Dukungan Mohan Buat Aqeela Bangkit

Halaman:

Tags

Terkini