Eden menekankan pentingnya keberlanjutan program ketahanan pangan.
“Tahun 2025, alokasi ketahanan pangan minimal 20 persen dari pagu Dana Desa. Ini menjadi dasar untuk memastikan desa tetap mandiri,” jelasnya.
Selain itu, penambahan modal untuk Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) juga menjadi prioritas.
Desa Kiarapedes berencana mengembangkan proyek multi-years berupa wisata desa dan lapangan sepak bola berstandar internasional.
“Proyek ini akan menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) yang berkelanjutan,” tambah Eden.
Baca Juga: Hotel Aruss Semarang, Dari Kemewahan Menuju Kepanikan
Sinkronisasi Program dengan Kecamatan
Camat Kecamatan Kiarapedes, H. Helmi Setiawan, A.P., M.M., turut hadir dalam acara ini.
Ia menegaskan pentingnya sinkronisasi program pembangunan desa dengan kecamatan.
“Hasil Musrenbang Desa akan dibawa ke Musrenbang Kecamatan. Ini menjadi langkah awal untuk menyelaraskan program pembangunan,” jelasnya.
Helmi juga mengapresiasi Desa Kiarapedes yang terpilih sebagai Desa Anti Korupsi.
“Prestasi ini menunjukkan kualitas pemerintahan desa yang baik,” puji Camat.
Koordinator Tim Pendamping Desa Kecamatan Kiarapedes, Supenda Griana, ST, menyatakan bahwa Musrenbang adalah forum strategis untuk membahas potensi dan masalah desa.
“Musrenbang adalah wujud perencanaan partisipatif. Semua elemen masyarakat dilibatkan untuk menyepakati prioritas pembangunan,” ujarnya.
Baca Juga: A Business Proposal Versi Indonesia, Chemistry Ariel Tatum dan Abidzar Jadi Sorotan