Baca Juga: Harga Sayuran Terbaru 13 November 2025: Daun Bawang Anjlok, Cabai Masih Stabil
Orasi Tegas dari Aliansi Setia Nawaksara Indonesia
Aksi semakin memanas saat Ketua Aliansi Setia Nawaksara Indonesia, Raden Teguh Firmansyah, naik ke atas panggung orasi.
Ia menyuarakan bahwa rakyat Pesanggaran sudah cukup lama merasakan dampak buruk pertambangan.
“Kami berdiri di sini bukan untuk melawan pembangunan, tetapi untuk menyelamatkan masa depan Banyuwangi. Gunung Tumpang Pitu bukan hanya tanah, tapi sumber kehidupan bagi ribuan warga. Jika gunung rusak, rakyat yang tertimbun derita,” tegasnya.
Ia meminta pemerintah daerah maupun pusat untuk segera meninjau ulang izin pertambangan PT BSI di Tumpangpitu.
Menurutnya, ekonomi semestinya berjalan bersama kelestarian alam, bukan justru mengorbankan hak hidup masyarakat.
Tuntutan Warga: Hentikan Eksploitasi, Selamatkan Lingkungan
Aksi GRSTP juga menyerukan pentingnya keberpihakan pemerintah pada keberlanjutan lingkungan.
Warga berharap, suara ini tidak lagi dianggap angin lalu. Mereka ingin Tumpangpitu tetap hijau dan aman untuk generasi mendatang.
“Pembangunan ekonomi seharusnya tidak dilakukan dengan mengorbankan lingkungan dan hak hidup masyarakat setempat,” seru Raden Teguh lagi.
Aksi ditutup dengan doa bersama serta penegasan bahwa perjuangan menjaga Gunung Tumpangpitu akan terus berlanjut.***