Warga Pesanggaran Demo Tolak Tambang Emas PT BSI: “Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita”

photo author
- Jumat, 14 November 2025 | 17:05 WIB
GRSTP dan tokoh masyarakat Banyuwangi desak pemerintah tinjau ulang izin tambang PT BSI di Gunung Tumpangpitu, sebut pembangunan tak boleh korbankan alam.
GRSTP dan tokoh masyarakat Banyuwangi desak pemerintah tinjau ulang izin tambang PT BSI di Gunung Tumpangpitu, sebut pembangunan tak boleh korbankan alam.

PURWAKARTA ONLINE – Penolakan terhadap aktivitas tambang emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI) kembali menggema di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Puluhan warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Selamatkan Tumpang Pitu (GRSTP) turun ke lapangan Desa Sumbermulyo, Rabu, 12 November 2025.

Aksi ini berlangsung tegas.

Mereka memasang spanduk besar bertuliskan “Kalian Keruk Gunung, Kami yang Tertimbun Derita! Tumpangpitu Menangis, Rakyat Bangkit.”

Spanduk dipasang di sisi bak truk yang disulap menjadi panggung aksi lengkap dengan sound system.

Seruan penolakan ditujukan langsung kepada tambang emas PT BSI di Gunung Tumpangpitu.

Warga menilai aktivitas tersebut merusak lingkungan dan membuat kehidupan masyarakat sekitar semakin terhimpit masalah.

Baca Juga: Inilah Penerima Penghargaan KTNA Jawa Barat 2025, Dari Petani hingga Penyuluh Terbaik

Warga Khawatir Kerusakan Lingkungan

Dalam aksi itu, sejumlah poster dan pamflet berisi ajakan menghentikan eksploitasi tambang turut dipasang.

Pesan mereka jelas.

Mereka ingin publik melihat ancaman ekologis di wilayah selatan Banyuwangi.

Warga menyoroti beberapa dampak yang mulai dirasakan. Mulai dari kerusakan hutan, menurunnya ketersediaan sumber air, hingga potensi bencana longsor di kawasan sekitar tambang.

Bagi warga Pesanggaran, Gunung Tumpangpitu bukan sekadar bukit emas.

Ia adalah benteng alam, tempat menggantungkan kehidupan, dan penyangga ekosistem pesisir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adi Mulyadi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X