DKUPP Perkuat Koperasi Desa Merah Putih Purwakarta Lewat Kemitraan BUMN, Hasilnya Masih Seret

photo author
- Selasa, 16 September 2025 | 15:05 WIB
Ilustrasi - DKUPP gandeng BUMN bantu koperasi desa merah putih  Purwakarta. (kopdesa.com)
Ilustrasi - DKUPP gandeng BUMN bantu koperasi desa merah putih Purwakarta. (kopdesa.com)

PURWAKARTA ONLINE - Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Purwakarta mencoba membuka jalan bagi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk bisa berkembang.

Salah satunya dengan mempertemukan sekitar 30 perwakilan koperasi dengan sejumlah BUMN besar seperti Bulog, Pertamina, dan Pupuk Indonesia.

Langkah ini diharapkan dapat menciptakan kemitraan strategis, khususnya dalam penyediaan barang bersubsidi.

Namun, kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan. Hingga saat ini, dari total 192 koperasi desa yang sudah terbentuk, baru 12 yang beroperasi secara bertahap.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Kerangka Manusia dalam Pohon Aren di Sergai, Gegerkan Warga

“Pertemuan dengan BUMN memang sudah dilakukan. Tapi, koperasi belum bisa langsung berkembang karena masih terbentur permodalan dan keterbatasan SDM,” jelas Lusiana Madiyasari, Kepala Bidang Koperasi DKUPP Purwakarta, Rabu (10/9/2025).

Meski begitu, beberapa koperasi mulai mencoba bertahan. Salah satunya KDMP Desa Pasawahan, yang dianggap paling aktif meski modal usahanya sebagian besar berasal dari kantong pribadi pengurus.

Unit usaha mereka meliputi penjualan seragam sekolah, air minum dalam kemasan, layanan pembayaran daring (PPOB), hingga pemasok tahu-tempe untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Di sisi lain, sebagian besar koperasi hanya berani mengelola usaha kecil seperti simpan-pinjam atau penjualan kebutuhan pokok (beras, elpiji, telur).

Baca Juga: Desy Yanthi Utami Mangkir 6 Bulan, Publik Soroti Integritas DPRD Kota Bogor

Kondisi ini diakui juga oleh Indra, pengurus KDMP Kecamatan Jatiluhur. “Saat ini usaha belum berjalan, kami masih fokus merekrut anggota. Rencananya mulai bulan depan dibuka gerai sembako, lalu apotek dan klinik desa,” ujarnya.

Fenomena serupa juga terlihat di Kabupaten Subang. Dari 253 KDMP, hanya 53 yang aktif. Deden Al Mansyur, Kabid Koperasi Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Subang, menyebut kendala utama ada pada modal.

“Bank sebenarnya menyediakan pembiayaan hingga Rp3 miliar per koperasi, tapi syaratnya harus ada unit usaha yang sudah berjalan lebih dulu,” katanya.

Baca Juga: Om Zein Tegas: Tidak Ada Jual Beli Jabatan di Purwakarta!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X