Purwakarta Online - Kebijakan baru soal jam masuk sekolah di Jawa Barat bikin banyak orang geleng-geleng kepala.
Bayangin, siswa SD sampai SMA harus sudah duduk di bangku sekolah pukul 06.30 pagi.
Bahkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sempat minta jam masuk dimajukan jadi 06.00 pagi.
Padahal, penelitian internasional menyebutkan hal yang sebaliknya.
Baca Juga: Video Viral Cikgu Fadilah dan Abang Wiring: Polisi Selidiki Penyebar Video Skandal Syur Terabox
Studi berjudul "School Start Times, Sleep, Behavioral, Health, and Academic Outcomes" yang dilakukan Wheaton, Chapman, dan Croft menemukan bahwa remaja butuh sekitar 9 jam tidur setiap malam.
Kalau sekolah mulai terlalu pagi, waktu tidur itu jelas bakal kepotong.
"Niat untuk meningkatkan kedisiplinan itu bagus. Tapi kalau sampai mengabaikan kebutuhan biologis dan psikologis anak, ya bisa bahaya," kata pengamat pendidikan Bukik Setiawan.
Ia juga menegaskan, ritme sirkadian anak remaja beda dari orang dewasa.
Baca Juga: Diskusi Santai Sekjen PC Gp Ansor Pemuda dan Masa Depan Organisasi di Purwakarta
Anak-anak butuh tidur lebih malam dan bangun lebih siang secara alami.
Bukik bilang, jam masuk yang terlalu pagi bisa bikin anak-anak kelelahan, ngantuk di kelas, susah fokus, dan nilai jadi jeblok.
Jam Masuk Lebih Pagi, Belajar Lebih Lama
Aturan baru ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jabar No. 51/PA.03/Disdik.
Artikel Terkait
Video Cikgu Fadhilah Terabox Viral, Dugaan Skandal dengan Suami Orang Hebohkan Media Sosial
Video Cikgu Fadilah Viral di Media Sosial, Diduga Selingkuh dengan Suami Orang
Skandal Cikgu Fadilah dan Abang Wiring Viral di Malaysia-Indonesia, Link Video Terabox Dicari Netizen
Cikgu Fadilah Viral karena Video Terlarang, Ini Imbauan Pakar soal Link Terabox dan Telegram
Video Viral Cikgu Fadilah dan Abang Wiring Hebohkan Malaysia-Indonesia, Link Terabox Jadi Incaran
Ramalan Tan Malaka di Naar de Republiek Indonesia Terbukti, Kapitalisme Runtuh!
Kapitalisme Runtuh! Tan Malaka Sudah Meramalkan Munculnya Korporatokrasi Dunia
Tan Malaka dan Peringatan Akan Runtuhnya Kapitalisme: Dari Naar de Republiek Indonesia ke Kini
Naar de Republiek Indonesia: Tan Malaka dan Ancaman Korporatokrasi Sejak Tahun 1924
Agustya Hendy Bernadi: BRI Salurkan KUR Rp54,9 Triliun untuk UMKM Dukung Asta Cita Pemerintah