PURWAKARTA ONLINE – Jauh sebelum istilah korporatokrasi populer, Tan Malaka dalam Naar de Republiek Indonesia telah menggambarkan arah perkembangan sistem kapitalisme yang mulai rapuh.
Buku yang diterbitkan tahun 1924 itu bukan hanya karya filsafat politik, tetapi juga merupakan analisis ekonomi global yang tajam.
Tan Malaka menegaskan bahwa dunia saat itu telah masuk dalam fase defensif dalam menghadapi krisis kapitalisme.
Revolusi Rusia memang memberi harapan bagi kaum buruh, namun momentum serangan balik terhadap borjuasi dunia melemah sejak kegagalan revolusi di Jerman (1923), Italia yang dikuasai fasis, dan Inggris yang kembali ke tangan konservatif.
Tan Malaka menyoroti pertentangan antarnegara kapitalis sebagai kekuatan destruktif utama yang mengancam stabilitas global.
Baca Juga: Video Viral Its Anggi Bikin Geger, Disebut Ratu Link Doodstream dan Justpaste
Ia melihat potensi pecahnya perang dunia baru akibat persaingan ekonomi dan militer antarnegara seperti Inggris, Perancis, Jepang, dan Amerika Serikat.
Di Asia Timur, misalnya, ia mengamati perlombaan senjata yang intensif antara Jepang dan Amerika, termasuk pembangunan pangkalan armada di Singapura, sebagai pertanda dunia bergerak menuju konflik skala besar.
Ia menyebut ini sebagai bukti bahwa kapitalisme tidak mampu berjalan damai tanpa ekspansi dan perang.
Namun Tan Malaka juga menekankan bahwa bukan hanya persaingan antarnegara yang akan menjatuhkan kapitalisme, melainkan juga pertentangan kelas antara buruh dan borjuasi.
Dalam pandangannya, sistem kapitalisme menyimpan kontradiksi internal yang akan menghancurkan dirinya sendiri dan digantikan oleh sistem yang lebih tinggi — komunisme.
Baca Juga: Viral Link Download Video Cikgu Fadilah dan Abang Wiring, Apa Faktanya?
Ia juga menyoroti pentingnya solidaritas internasional proletariat, termasuk perundingan antara Serikat Buruh Sosial Demokrat Amsterdam dan Serikat Buruh Komunis Moskow yang bisa menjadi awal kehancuran kapitalisme global dan lahirnya tatanan ekonomi baru yang lebih adil.
Meskipun tidak bisa dipastikan kapan kapitalisme benar-benar runtuh, peringatan Tan Malaka tetap relevan di era kini, saat kekuasaan ekonomi makin tersentralisasi di tangan segelintir elite.
Artikel Terkait
Akses Curug Cipurut Purwakarta: Rute, Tiket Masuk, dan Tips Berkunjung
Indeks Bisnis UMKM BRI Naik, Kinerja Pelaku Usaha Mikro Tumbuh Didukung Ramadan dan THR
BRI Ungkap Ekspektasi UMKM Melandai di Q2-2025, Meski Kinerja Q1 Meningkat Tajam
Its Anggi Trending karena Link Video Doodstream, Ramai di Telegram dan Isu OnlyFans
Gaji di Bawah Rp 3,5 Juta? Ini Syarat Lengkap Penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025
Video Cikgu Fadilah Tersebar, Polis Siasat Siapa Penyebar Asal
Cikgu Fadilah Tak Terima Video Tersebar, Dakwa Aib dan Malukan Diri
Patrick Kluivert Puas dengan Pemanggilan Beckham Putra dan Nama Baru Timnas untuk Lawan China dan Jepang
Kejutan di Timnas! Beckham Putra Dipanggil Kluivert untuk Hadapi China dan Jepang
UMKM Kopi Binaan BRI Tembus Pasar Amerika di Specialty Coffee Expo 2025, BBRI Dukung Ekspansi