Rotasi Misterius di Kepemimpinan TNI, Faktor Politik dibalik Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo Terbuka

photo author
- Jumat, 2 Mei 2025 | 06:59 WIB
Letjen Kunto Arief Wibowo, anak Try Sutrisno yang dirotasi jadi Staf Khusus KSAD. (TikTok/@yudhieidrus)
Letjen Kunto Arief Wibowo, anak Try Sutrisno yang dirotasi jadi Staf Khusus KSAD. (TikTok/@yudhieidrus)

PURWAKARTA ONLINE - Sebuah gelombang mutasi besar-besaran kembali mengguncang tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan kali ini sorotan tajam tertuju pada Letnan Jenderal (Letjen) TNI Kunto Arief Wibowo.

Putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini secara mengejutkan digeser dari jabatannya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hanya dalam waktu empat bulan!

Keputusan yang tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tertanggal 29 April 2025 ini sontak menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pengamat dan masyarakat.

Mabes TNI melalui Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Dr. R. Nugraha Gumilar, M.Sc., memang berdalih bahwa mutasi ini adalah hal yang rutin dan didasarkan pada kebutuhan organisasi.

Baca Juga: Link Video Cewek Warung Madura Baju Kuning Dicari Netizen, Jangan Asal Klik!

Namun, perpindahan jabatan seorang Pangkogabwilhan I yang baru seumur jagung jelas memunculkan spekulasi liar.

Apalagi, mutasi ini terjadi hanya beberapa bulan setelah Letjen Kunto menduduki posisi strategis tersebut, menggantikan Laksamana Madya (Laksdya) TNI Rachmad Jayadi yang memasuki masa pensiun pada Desember 2024.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, sebelumnya telah mewanti-wanti adanya konsolidasi kekuasaan di tubuh TNI pasca Pemilihan Presiden 2024.

Mutasi besar-besaran terhadap 300 perwira tinggi TNI pada Desember 2024, yang juga menyeret nama Letjen Kunto saat pertama kali ditunjuk sebagai Pangkogabwilhan I.

Baca Juga: Presiden Prabowo Sambut Hari Buruh dengan Kebijakan Pro-Rakyat

Fahmi dinilai sebagai bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto selaku Panglima Tertinggi TNI untuk menempatkan figur-figur yang loyal dan sejalan dengan visi kepemimpinannya.

Lantas, mengapa Letjen Kunto yang kala itu dianggap "segar" dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, kini justru ditarik menjadi staf khusus?

Apakah ada pergeseran konstelasi politik di internal TNI yang tidak terendus publik? Ataukah ada faktor lain yang lebih mendasar di balik rotasi jabatan yang terkesan mendadak ini?

Meskipun Mabes TNI bersikukuh bahwa mutasi ini murni didasarkan pada mekanisme internal dan kebutuhan organisasi, sulit untuk mengabaikan konteks politik yang sedang menghangat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X