PURWAKARTA ONLINE - Rotasi jabatan di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menuai sorotan publik.
Kali ini, perhatian tertuju pada Letnan Jenderal (Letjen) TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari mantan Wakil Presiden RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Keputusan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk memindahkan Kunto dari posisi strategisnya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, memicu spekulasi dan kontroversi.
Langkah ini dianggap tidak biasa oleh pengamat politik, Karel Susetyo, CEO Point Indonesia. Menurutnya, mutasi Kunto beraroma politis yang kuat.
Baca Juga: Siapa Perempuan Baju Kuning di Warung Madura? Ini Fakta di Balik Video Viral TikTok!
"Mutasi Kunto dapat dikatakan beraroma politis yang kuat. Karena ia dimutasi setelah ramai beredar soal penandatanganan pernyataan pendapat dari Forum Purnawirawan TNI, yang juga melibatkan ayah dari Kunto yakni Jenderal (Purn) Try Sutrisno," ujar Karel, dikutip Kamis (1/5/2025).
Keputusan rotasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025.
Dalam surat tersebut, sebanyak 237 perwira tinggi (Pati) TNI dari tiga matra, yaitu TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, mengalami rotasi jabatan.
Letjen Kunto, yang merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dan memiliki rekam jejak karier militer yang cemerlang
Baca Juga: Kebakaran Hutan Israel Kian Meluas, Perayaan Hari Kemerdekaan Israel Dibatalkan!
Termasuk di Satuan Lintas Udara (Linud) 502/Ujwala Yudha dan Linud 412/Bharata Eka Sakti, kini harus menerima penempatan di posisi yang dianggap kurang strategis.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa mutasi jabatan adalah bagian dari sistem pembinaan personel dan kebutuhan organisasi.
"Mutasi ini adalah bagian dari sistem pembinaan personel sekaligus kebutuhan organisasi untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang. Diharapkan para perwira tinggi yang mengemban jabatan baru dapat melaksanakan amanah dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme," jelas Kristomei.
Namun, penjelasan tersebut tidak meredakan spekulasi publik. Karel Susetyo menilai bahwa jika rotasi ini benar-benar terkait dengan keterlibatan Try Sutrisno dalam forum purnawirawan, maka hal ini bertentangan dengan prinsip meritokrasi yang selama ini dijunjung tinggi di TNI.
Artikel Terkait
Mafia Pangan di Istana? Guru Gembul Beberkan Fakta Menohok!
Guru Gembul: Lawan Bully dan Tegakkan Kebenaran, Jangan Putus Asa!
Dedi Mulyadi Bikin Heboh! 4 Kebijakan Kontroversial Gubernur Jabar
Aksi Buruh Tagih 6 Tuntutan di May Day! Prabowo Janji RUU PPRT 3 Bulan
BRImo FSTVL 2024 Umumkan Pemenang, Hadiah BMW hingga Tabungan Emas
Karier Militer Mentereng Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Berakhir di Staf Khusus KSAD, Ada Apa? Ini Alasannya
Aura Cinta Viral Usai Debat dengan Dedi Mulyadi, Siapa Dia Sebenarnya?
Fakta-Fakta Aura Cinta, Sosok di Balik Video Viral Debat Bareng Dedi Mulyadi
BAIC X55 II Resmi Hadirkan Varian Baru, Harga Turun Drastis Mulai Rp380 Juta
Aura Cinta dan Dedi Mulyadi Viral: Sosok Berani, Cerdas, dan Penuh Misteri di Balik Debat Heboh