PURWAKARTA ONLINE - Dalam rangkaian kegiatan Rembug Utama KTNA Nasional 2024 di De Jukung Resto and Bar, Tabanan, Bali, Agustine Christela Melviana, Biotechnology and Seed Manager dari CropLife Indonesia, menyampaikan pandangannya mengenai tantangan dan solusi ketahanan pangan Indonesia menuju tahun 2045. CropLife Indonesia merupakan asosiasi produsen teknologi pertanian yang mencakup perusahaan besar seperti Syngenta, Bayer, O-BASF, Monsanto Imagine, Nufarm, dan FMC.
1. Populasi yang Terus Bertambah
Pada tahun 2045, populasi Indonesia diproyeksikan mencapai lebih dari 300 juta jiwa. Menurut Agustine, inovasi teknologi dalam pertanian adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat.
Baca Juga: Bioteknologi Indonesia tertinggal 28 tahun dari Pertanian Amerika
"Benih bioteknologi, seperti yang digunakan dalam produksi jagung, mampu meningkatkan hasil panen dengan penggunaan lahan yang lebih sedikit," ujarnya. Dengan teknologi bioteknologi, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup.
2. Cuaca Ekstrem
Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem yang mengacaukan kalender tanam petani. Agustine menekankan pentingnya pengembangan tanaman yang tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem melalui bioteknologi. "Kita perlu tanaman unggul yang dapat beradaptasi dengan perubahan iklim," tambahnya. Penerapan teknologi bioteknologi dalam pengembangan varietas tanaman yang lebih tangguh dapat membantu petani mengatasi tantangan ini.
Baca Juga: Rahmat Saleh Wafat, Ketua ISNU Purwakarta Berduka: Kader Teladan Nahdlatul Ulama dari Sukasari!
3. Alih Fungsi Lahan
Lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi area komersial seperti kafe dan perumahan menjadi tantangan besar bagi ketahanan pangan. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya regulasi yang ketat dan kebijakan pemerintah yang mendukung pelestarian lahan pertanian. "Pertanian berkelanjutan harus menjadi prioritas dengan memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan hasil dari lahan yang ada," jelas Agustine.
4. Hama dan Penyakit Tanaman
Hama dan penyakit tanaman yang semakin ganas, diperparah oleh cuaca ekstrem, juga menjadi ancaman bagi ketahanan pangan. "Bioteknologi dapat membantu mengembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit," kata Agustine. Penggunaan benih bioteknologi yang tahan terhadap berbagai hama dan penyakit dapat mengurangi kerugian hasil panen dan meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: Kanopi Kaca, Tren Arsitektur 2024 yang Elegan dan Modern untuk Mempercantik Rumah Anda
Tantangan Penyerapan Teknologi
Artikel Terkait
Keindahan Alam dan Budaya dalam Satu Destinasi Yang Satu Bikin Nagih, Danau Bratan Bali
Kanopi Kaca, Tren Arsitektur 2024 yang Elegan dan Modern untuk Mempercantik Rumah Anda
Rahmat Saleh Wafat, Ketua ISNU Purwakarta Berduka: Kader Teladan Nahdlatul Ulama dari Sukasari!
2NE1 Akan Mengadakan Konser Solo yang Spektakuler untuk Merayakan Ulang Tahun Debut ke-15 di Bulan Oktober
Kembalinya Grup 2NE1: Titik Awal dari Sang Legenda Girl Grup YG
Pernyataan Resmi YG Entertainment: Konser 2NE1 di Seoul Akan Menjadi Penampilan Pembuka
2NE1 Siap Kembali ke Panggung dengan Tur Global "WELCOME BACK"
WELCOME BACK 2NE1: Konser Solo untuk Ulang Tahun Debut ke-15 di Bulan Oktober
Sambut Pemain Baru: Mailson Lima Resmi Jadi Pemain Asing Kedelapan Persib Bandung
Bioteknologi Indonesia tertinggal 28 tahun dari Pertanian Amerika