PURWAKARTA ONLINE, Pusakamulya – Di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Hutan Pangkuan Desa (HPD) Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, sebuah acara istimewa baru saja digelar. Acara ini merupakan bentuk bimbingan teknis (Bimtek) budidaya kopi yang dipersembahkan oleh komunitas petani kopi yang tergabung dalam tiga Kelompok Tani Hutan (KTH): KTH Pusaka Tani, KTH Giri Mulya, dan KTH Tani Mulya.
Bimtek ini bukan sekadar pelatihan biasa. Dilaksanakan mulai Jumat malam tanggal 30 hingga Sabtu siang tanggal 31 Agustus 2024, acara ini menyuguhkan pengalaman belajar yang berbeda, langsung di lahan kopi arabika yang terletak di pegunungan. Dengan suasana alam yang tenang dan udara yang sejuk, para peserta diajak untuk lebih mengenal teknik budidaya kopi yang berkelanjutan.
Diskusi Budidaya Kopi di Tengah Alam
Mang Gepeng, yang bernama asli Mardika Dika Kusuma, dari Kopi Pusaka, bersama Kurnia Prawira Saputra, SP, M.Tr.A.P., yang merupakan Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dispangtan Kabupaten Purwakarta, menjadi narasumber dalam Bimtek ini. Mereka membahas berbagai teknik penting dalam budidaya kopi, termasuk pemeliharaan tanaman kopi, cara prunning (pemangkasan) yang efektif, serta pengendalian hama dan penyakit.
Baca Juga: Hajat Tani Kopi! Nikmati Alam, Kopi, dan Seni di Satu Tempat!
Dengan semangat swadaya, para petani yang bernaung di tiga KTH ini menghadiri acara dengan antusiasme tinggi. Ketua KTH Pusaka Tani, Saepudin, dan Pembina LMDH Giri Puska, Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH, yang akrab disapa Zaenx, juga turut hadir untuk memberikan dukungan dan motivasi.
Menginap Semalam, Menyatu dengan Alam
Para peserta berangkat sejak Jumat sore, membawa semangat untuk menimba ilmu langsung dari alam. Mereka menginap di gubuk (saung) yang menjadi markas petani kopi di lereng Gunung Burangrang Utara, menjadikan pengalaman ini semakin autentik dan bermakna. Di sini, mereka bukan hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan apa yang telah dipelajari, merasakan sendiri tantangan dan keindahan mengelola lahan kopi di ketinggian.
Meski akses menuju lahan kopi cukup sulit, terutama karena lahan ini berada di bawah pengelolaan Perhutani Bandung Utara dengan status hutan lindung, hal ini tidak mengurangi semangat para petani. Mereka terus berjuang demi meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi yang mereka hasilkan, menjadikan kopi Pusakamulya sebagai salah satu kopi terbaik di Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Pernyataan Muzakir Manaf Soal Pengangguran di Aceh
Swadaya dan Solidaritas Petani Kopi Pusakamulya
Kekuatan swadaya dan solidaritas antarpetani menjadi fondasi utama dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan. Tak hanya terbatas pada Bimtek, mereka juga berencana untuk mengadakan acara besar lainnya, seperti "Hajat Tani Kopi" yang akan diselenggarakan oleh Karang Taruna Desa di Wisata Ujung Aspal, Purwakarta, pada Sabtu, 14 September 2024 mendatang. Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi kopi asli Purwakarta, khususnya kopi dari Desa Pusakamulya.
Kembangkan Kopi, Lestarikan Alam
Artikel Terkait
Kades Nunung Rahayu Dorong Peningkatan Produksi Kopi di Pusakamulya, Pelatihan Petani dari Dana Desa 2024 Berjalan Sukses
Penuh Semangat! Petani Kopi Desa Pusakamulya Berjuang Atasi Kendala Akses Jalan untuk Tingkatkan Produksi
Kunjungi dan nikmati Wisata Kuliner dan Alam di Kopi Tepi Hutan, Sentul
Lagi Menikmati Liburan Keluarga di Yogyakarta: Yuk Cobain Kuliner Enak dan Murah di Warung Kopi Klotok
Tempat Menjadi Kesukaan Bagi Para Penikmat Kopi, Alasse Coffee Shop: Tempat Nongkrong Asri di Gadog Puncak
Guncang Jepang: TREASURE Raih Sertifikasi Penjualan 500.000 Kopi, Puncaki Tangga Lagu Billboard Jepang
Jelang Penetapan DPS, KOPI PANAS Minta KPU Purwakarta Serius Menangani Data Hak Pilih
Hajat Tani Kopi Pusakamulya 2024: Nikmati Kopi Arabika di Tengah Alam Asri, Musik Tradisional, dan Diskusi Kopi
Hajat Tani Kopi Purwakarta, Syukuran Petani Kopi dengan Musik Ferry Curtis dan Seni Tradisional
Hajat Tani Kopi! Nikmati Alam, Kopi, dan Seni di Satu Tempat!