PURWAKARTA ONLINE, Kiarapedes - Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, pada tanggal 17 Agustus 2024, menjadi saksi bisu dari semangat nasionalisme yang membara.
Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di kecamatan ini berlangsung meriah dengan balutan pakaian adat dari berbagai daerah di Nusantara, memberikan warna tersendiri pada momen bersejarah tersebut.
Upacara yang berlangsung dengan khidmat ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, semua berkumpul untuk mengenang perjuangan para pahlawan.
Namun, di balik kemeriahan ini, ada satu hal yang mencolok dan sayangnya, menjadi noda dalam perayaan yang seharusnya penuh sukacita.
Baca Juga: Upacara 17 Agustus 2024 Hybrid di Jakarta dan IKN, Keren! Gibran Rakabuming Pakai Pakaian Adat Papua
Jalan raya yang menjadi akses utama menuju lokasi upacara, terbukti tidak mampu menampung antusiasme warga yang begitu besar.
Jalan yang sempit menyebabkan rombongan pawai, pengunjung, dan pedagang harus berdesakan sepanjang perjalanan.
Kondisi ini tentu saja menjadi perhatian, mengingat pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung acara besar seperti ini.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Camat Kiarapedes, H. Helmi Setiawan, A.P., M.M., yang dengan tegas mengingatkan masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Baca Juga: Strategi Perang Prabu Siliwangi, Warisan Kemiliteran Sunda yang Masih Relevan
Dalam pidatonya, Camat Helmi menyampaikan rasa bangga atas partisipasi aktif warga Kiarapedes.
Peringatan kemerdekaan di Kiarapedes tahun ini memang memberikan gambaran nyata tentang bagaimana semangat nasionalisme masih terpatri kuat di hati masyarakat.
Namun, di sisi lain, juga menjadi pengingat bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya soal kebebasan dari penjajahan, tetapi juga bagaimana kita bisa terus memperbaiki diri dan lingkungan agar kemerdekaan itu bisa dinikmati secara maksimal oleh seluruh lapisan masyarakat.
Masyarakat Kiarapedes berharap, dengan adanya momentum ini, pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur di daerah mereka, agar di peringatan kemerdekaan berikutnya, tidak ada lagi cerita tentang berdesakan dan ketidaknyamanan, melainkan hanya tentang kebanggaan dan kebahagiaan.***
Artikel Terkait
Kontroversi Hukuman PSS Sleman: SOS Kritik Komdis PSSI dan Dampaknya pada Reputasi Erick Thohir
GP Ansor Cimahi Kecam Keras Persekusi Kyai NU di Karawang, Desak Polisi Tangkap Pelaku dalam 3x24 Jam
Zaman Keemasan Prabu Siliwangi: Kejayaan Pajajaran, Kepemimpinan Bijaksana, dan Warisan Budaya Sunda
Strategi Perang Prabu Siliwangi, Warisan Kemiliteran Sunda yang Masih Relevan
Inilah Alasan Surety Bond Sangat Penting untuk Proyek!
Siapa di Balik Persekusi Kyai NU di Karawang? Dugaan Adanya Sosok Berpengaruh yang Ditakuti Polisi
UPDATE Kasus Persekusi Kyai NU di Karawang, Dua Pelaku Ditangkap!
Hanya 2 Pelaku Persekusi Ditangkap, Ada Orang Kuat di Balik Pengeroyokan Kyai NU di Karawang?
Turnamen Mobile Legends Dusun Pasirmuncang, Purwakarta : Dalam Rangka Dirgahayu Republik Indonesia ke-79
Upacara 17 Agustus 2024 Hybrid di Jakarta dan IKN, Keren! Gibran Rakabuming Pakai Pakaian Adat Papua