Kapan Awal Ramadan? Pemahaman Awal Ramadan 1445 Hijriyah: Perspektif NU dan Muhammadiyah

photo author
- Sabtu, 9 Maret 2024 | 14:38 WIB
Ilustrasi - Rukyatul hilal dan sidang isbat yang dituding menelan anggaran Rp 9 miliar. (Dok.Kemenag)
Ilustrasi - Rukyatul hilal dan sidang isbat yang dituding menelan anggaran Rp 9 miliar. (Dok.Kemenag)

Purwakarta Online - Perayaan Ramadan, bulan suci umat Islam, telah menjadi peristiwa yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya.

Namun, di tahun 1445 Hijriyah, perbedaan pandangan antara dua organisasi besar, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, menarik perhatian.

NU, melalui lembaga falaki mereka, telah melakukan perhitungan awal Ramadan dengan cermat.

Mereka mengamati posisi Hilal baik dari sisi tinggi maupun elongasinya. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, awal Ramadan 1445 Hijriyah diprediksi jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Juga: Awal Ramadan 2024 Diprediksi Jatuh pada 12 Maret, Pemerintah Tunggu Hasil Sidang Isbat

Hal ini karena Hilal masih berada pada ketinggian yang tidak memungkinkan untuk dirukyat atau diamati pada 29 Sya'ban 1445 Hijriyah, atau pada Minggu, 10 Maret 2024.

Sementara itu, Muhammadiyah, melalui Majelis tarjih dan tajwid mereka, menetapkan awal Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Keputusan ini didasarkan pada hasil perhitungan hisap hakiki yang dipimpin oleh Ketua Majelis tarjih dan tajwid PP Muhammadiyah.

Mereka menjelaskan bahwa ketika matahari terbenam pada Minggu, 10 Maret 2024, posisi Bulan berada di ufuk wilayah Indonesia, kecuali bagian timur seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Baca Juga: JANGAN SAMPAI PARAH AWASSS!!! Cara Penanganan Dini Penyakit Jantung: Mengenali Gejala Awal

Bulan berada pada ketinggian minus 07 derajat di posisi 48 lintang selatan dan 110,21 bujur timur.

Penetapan awal Ramadan 1445 Hijriyah juga melalui sidang isbat yang digelar di Auditorium Haji Muhammad, Jakarta Pusat, pada Minggu, 10 Maret 2024.

Sidang isbat melibatkan tim hisap dan rupiah, badan riset dan inovasi klimatologi dan geofisika (BMKG), serta undangan lainnya.

Baca Juga: Kupas Sosok Sabdo Palon: Sang Penasihat Spiritual dan Pengayom Raja-raja Di Tanah Jawa

Perbedaan pandangan ini menunjukkan keragaman dalam penafsiran dan pendekatan terhadap pengamatan Hilal untuk menentukan awal Ramadan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X