Gibran Pertanyakan Keberpihakan Paslon AMIN terhadap Nikel RI: Dibalik Sorotan LFP, Mungkinkah Ada Kecurangan?

photo author
- Senin, 22 Januari 2024 | 15:33 WIB
Gibran: Gus Muhaimin Lucu, Bicara Lingkungan tapi Pakai Botol Plastik.
Gibran: Gus Muhaimin Lucu, Bicara Lingkungan tapi Pakai Botol Plastik.

PurwakartaOnline.com - Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2, menggugat keberpihakan paslon nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin), terhadap kekayaan nikel Indonesia.

Dalam sesi debat keempat Pilpres 2024, Gibran mempertanyakan pemahaman Cak Imin terkait LFP (lithium ferrophosphate) yang sering diangkat oleh timnya.

Menurut Gibran, paradoks muncul ketika timses paslon nomor urut 1 sering menyoroti LFP, tetapi cawapresnya tampak tidak memahami esensi dari bahan tersebut.

Baca Juga: Gibran Tantang Mahfud MD dengan Inflasi Hijau dan Pertanyaan Recehan

"Ini agak aneh ya yang sering ngomong LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh," ungkapnya.

Gibran juga mengungkapkan kebingungannya terkait apakah Cak Imin berdiskusi dengan timsesnya, khususnya Thomas Lembong, yang kerap dihubungkan dengan isu LFP.

Keberpihakan terhadap LFP dianggapnya sebagai bentuk ketidaktahuan terhadap kekayaan nikel Indonesia.

Baca Juga: Gibran Soroti Penggunaan Botol Plastik oleh Cak Imin dalam Debat Cawapres Pilpres 2024

Dalam penjelasannya, Gibran menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, yang seharusnya menjadi kekuatan negara.

Ia menilai fokus terus-menerus pada LFP dapat diartikan sebagai mempromosikan produk China, yang cenderung menghindari penggunaan nikel.

Apakah sikap ini merupakan bagian dari strategi politik atau justru mengindikasikan kurangnya pemahaman, masih menjadi pertanyaan yang perlu diungkap lebih lanjut.

Baca Juga: Gibran Raka: Perkuat Reforma Agraria dengan Distribusi 110 Juta Sertifikat

Gibran menyoroti bahwa kekayaan nikel Indonesia seharusnya menjadi bargaining negara, bukan malah terkesan mempromosikan alternatif dari negara lain.

Dalam konteks ini, perlu diteliti apakah pemilihan fokus pada LFP oleh paslon nomor urut 1 merupakan strategi politik atau sekadar kekurangan informasi yang mendalam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zamur

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X