PurwakartaOnline.com - Dalam perhelatan debat cawapres, Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mencuri perhatian dengan sikap adab dan sopan santunnya terhadap lawan debatnya, Prof. Mahfud MD, serta cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.

Gibran tidak hanya memperlihatkan keberanian dalam menyampaikan pandangannya, tetapi juga menunjukkan penghargaannya kepada para sesepuh tersebut. 

Sebagai contoh, saat menanggapi pemaparan Muhaimin mengenai kelangkaan pupuk dan kesejahteraan petani, Gibran dengan rendah hati mengucapkan terima kasih, menunjukkan sikap apresiatif terhadap argumen lawan.

Baca Juga: Gibran Soroti Catatan Cak Imin: Strategi Jitu Hadapi Perubahan Iklim dalam Debat Cawapres Keempat

Tak hanya sebatas kata-kata, adab Gibran terhadap Prof. Mahfud MD juga terlihat dari gerak tubuhnya. 

Ketika menyanggah argumentasi Mahfud, Gibran memberikan penghormatan dengan mengatupkan kedua telapak tangannya sebagai bentuk permintaan maaf. 

Sikap ini mencerminkan kesopanan dan penghargaan Gibran terhadap senioritas Mahfud.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Akan Cabut IUP Tambang Nakal

Dalam tanggapannya terkait impor pangan dan konsep Trisakti Bung Karno, Gibran menyatakan pandangannya dengan bijak, meminta agar narasi-narasi ketakutan tidak disebarluaskan kepada masyarakat. 

Meskipun mengakui kegagalan di sebagian wilayah, Gibran tetap mempertahankan pendekatannya yang konstruktif.

Puncak kesopanan Gibran terlihat saat sesi debat berakhir. 

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Dorong Penggunaan Energi Terbarukan untuk Mengurangi Impor Minyak

Mengucapkan kata maaf kepada Muhaimin dan Mahfud, Gibran membungkuk berkali-kali saat bersalaman dan berpelukan dengan keduanya. 

Percakapan singkat dan pelukan dengan Mahfud menunjukkan keinginan untuk mengakhiri sesi debat dengan perdamaian.

Dengan sikap adabnya yang mencolok, Gibran Rakabuming Raka tidak hanya menjadi peserta debat yang berbicara berdasarkan fakta, tetapi juga menunjukkan bahwa adab dan sopan santun tetap bernilai tinggi dalam arena politik.