PurwakartaOnline.com - Pada malam Selasa, 14 November 2023, Daulat Budaya Nusantara memasuki putaran ketiga di Purwakarta, Jawa Barat.
Giri Tirta Kahuripan menjadi saksi pagelaran Wayang Golek Semalam Suntuk dengan Lakon Wayang Ruwatan, memukau penonton dengan kolaborasi dua dalang terkemuka, Ki Sujiwo Tejo dan Ki Bathara Sena Sunandar Sunarya.
Acara ini tidak hanya melibatkan dalang, namun juga melibatkan sejumlah seniman dan budayawan Sunda, seperti Kang Budi Dalton, Sisca Gusheng, Man Jasad, Trie Utami, Enang Rokajat Asura, Mayang Krismayanty, dan Iman Ulle.
Mereka bersatu dalam Ruwatan Nusantara, sebuah upaya untuk menyeimbangkan energi alam dan manusia.
Baca Juga: Sosialisasi Pentingnya Partisipasi dalam Pemilihan Umum Melalui Kirab Pemilu 2024 di Purwakarta
"Ini adalah ketiga kalinya Daulat Budaya Nusantara bersama seniman dan budayawan berkumpul untuk Meruwat sekaligus Merawat Nusantara," ungkap Teguh Haryono, inisiator Ruwatan Nusantara, sambil menyampaikan terima kasih kepada Indika Energi yang mendukung acara tersebut.
Meskipun gerimis mengguyur sejak sore, antusiasme warga tak terbendung.
Mereka berduyun-duyun datang untuk menyaksikan Wayang Golek Semalam Suntuk, terutama penampilan dalang Ki Sujiwo Tejo dan Ki Bathara Sena Sunandar Sunarya.
Ki Bathara Sunandar Sunarya menjelaskan, "Wayang Golek Wayang Kulit itu mah sama, sama-sama kebudayaan nusantara yang wajib dirawat urang sadayana."
Baca Juga: Tragedi Keracunan Massal Guncang Kampung Cikubang, Pusakamulya, Purwakarta
Lakon Wayang Ruwatan di Purwakarta tidak hanya unik dari segi penampilan para dalang, tetapi juga dalam penampilan para seniman yang sepenuh hati menyampaikan pesan ruwatan dalam karyanya.
Mereka mengartikan perjalanan spiritual Sadewa menjadi Sudamala dengan sudut pandang yang beragam, meruwat Raksasi Durga menjadi Dewi Umayi.
"Budi Dalton menegaskan, "Karena nusantara ini sudah kotor, perlu diruwat, dirawat urang sadaya (semua orang)."
Trie Utami menambahkan, "Nusantara perlu diruwat karena sudah jauh dari kemanusiaan dan keadilan yang diajarkan Prabu Siliwangi."
Artikel Terkait
Nasi Kotak Usai Shalat Jumat, Diduga jadi Penyebab 260 Orang Keracunan Massal Desa Pusakamulya Purwakarta
Keracunan Massal di Desa Pusakamulya Purwakarta: Kejadian Mengerikan Pasca Ibadah Shalat Jumat
Keracunan Massal Guncang Desa Pusakamulya Purwakarta: Jamaah Shalat Jum'at Jadi Korban
Upaya Pemkab Purwakarta Mengatasi Potensi Inflasi: Menanam Cabai di Halaman Rumah
Tragedi Keracunan Massal Guncang Kampung Cikubang, Pusakamulya, Purwakarta
Tragedi Keracunan Massal di Purwakarta: 250 Nasi Kotak Dibagikan Usai Shalat Jumat, Ratusan Warga Dilarikan Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik
Biaya Pengobatan Korban Keracunan Massal di Desa Pusakamulya Purwakarta Ditanggung Pemerintah: Ratusan Warga Dirawat di Lokasi Berbeda
Kronologi Keracunan Massal Guncang Desa Pusakamulya, Purwakarta
Tragedi Jumat Berkah: Keracunan Massal di Desa Pusakamulya Purwakarta
Sosialisasi Pentingnya Partisipasi dalam Pemilihan Umum Melalui Kirab Pemilu 2024 di Purwakarta