Menjaga Diri dari Sifat Munafik: Wala' dan Bara' dalam Perspektif Islam

PURWAKARTA ONLINE - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai sikap dan tindakan yang dapat memengaruhi pandangan kita terhadap orang lain.

Salah satu sikap yang ditekankan dalam ajaran Islam adalah untuk menghindari sifat munafik.

Tidak hanya sebagai upaya menjaga diri, tetapi juga sebagai bentuk kesadaran bahwa sikap kita terhadap orang lain sangat menentukan arah kehidupan pribadi dan bahkan bangsa.

Apa Itu Munafik dalam Islam?

Sifat munafik dalam Islam adalah kondisi ketika seseorang menyembunyikan ketidakbenaran atau kekufuran di dalam hatinya, sementara di luar tampak seperti orang yang beriman.

Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan melalui Majelis Ilmu dan Masjid: Cara Mendekatkan Hati kepada Allah

Dalam Al-Qur'an, sifat ini sangat ditekankan karena orang-orang munafik dianggap lebih berbahaya daripada orang-orang kafir yang terang-terangan menentang ajaran Allah.

Orang munafik cenderung mengganggu stabilitas umat dengan cara yang lebih halus dan licik.

Kenapa Munafik Bahaya?

Allah dalam Surah Al-Baqarah menyebutkan tiga golongan manusia yang harus diperhatikan: orang mukmin, orang kafir, dan orang munafik.

Meskipun orang kafir tidak beriman, mereka tidak memengaruhi keimanan orang lain secara langsung.

Sebaliknya, orang munafik yang menyembunyikan kekufuran dalam hati namun memperlihatkan keimanan di luar bisa menyesatkan orang lain dan merusak tatanan sosial.

Al-Qur'an menggambarkan bahwa orang munafik akan mendapatkan tempat yang paling rendah di neraka: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu berada di bagian yang paling bawah dari neraka." (QS. An-Nisa: 145).

Baca Juga: Menemukan Makna Hijrah: Belajar Beramal dengan Niat yang Ikhlas kepada Allah