LPPNU Purwakarta Kunjungi Peternakan Sapi Linggar Keramat, Siap Eksekusi Program Biogas dan Energi Terbarukan

photo author
- Kamis, 18 Juli 2024 | 13:42 WIB
LPPNU Purwakarta kunjungi peternakan sapi Linggar Keramat di Plered, sebagai persiapan eksekusi program biogas dan energi terbarukan. Rabu, 17 Juli 2024 (Dok. LPPNU Purwakarta)
LPPNU Purwakarta kunjungi peternakan sapi Linggar Keramat di Plered, sebagai persiapan eksekusi program biogas dan energi terbarukan. Rabu, 17 Juli 2024 (Dok. LPPNU Purwakarta)

PurwakartaOnline.com, Plered – Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Purwakarta tengah bersiap untuk meluncurkan program biogas dengan mengunjungi Peternakan Sapi Linggar Keramat di Plered, Purwakarta pada Rabu, 17 Juli 2024. Peternakan ini merupakan usaha penggemukan sapi milik Ketua PCNU Purwakarta, KH Ahmad Anwar Nasihin, S.H.I.

Dalam kunjungan tersebut, empat orang pengurus LPPNU Purwakarta hadir, yakni Ir. Yasid Ghufroni, Bambang Heriyono, Yayan Hadiyanto, A.Md., dan Anton Syaiful Bachri, S.Ag. Mereka meninjau langsung potensi yang dimiliki peternakan tersebut untuk diintegrasikan ke dalam program biogas.

“Dalam rangka persiapan program biogas, kohe sapi akan diolah menjadi energi terbarukan, listrik, dan juga cacing,” kata Wakil Ketua I LPPNU Purwakarta, Bambang Heriyono. 

Program biogas ini merupakan salah satu inisiatif LPPNU Purwakarta dalam memanfaatkan limbah peternakan untuk menjadi sumber energi yang ramah lingkungan.

Bambang menjelaskan lebih lanjut mengenai manfaat ampas biogas yang bisa digunakan sebagai pakan peternakan cacing. 

“Ampas biogas untuk pakan peternakan cacing,” ungkapnya. 

Dalam proses tersebut, cacing menghasilkan dua output utama: cacing yang dapat dijual dan vermicompost.

Ir. Yasid Ghufroni menambahkan bahwa harga cacing saat ini sekitar Rp30.000 per kilogram, sementara vermicompost dihargai Rp2.500 per kilogram. 

“Vermikompos merupakan pupuk yang sangat bagus untuk tanaman,” ujarnya. 

Selain kotoran sapi, urine sapi juga akan dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk organik cair (POC) dan tepuk tepung.

“Tepuk tepung ini mengadopsi konsep dari kitab Al-Filaha,” kata Yasid, menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam bidang pertanian dan peternakan.

Dengan program biogas ini, LPPNU Purwakarta berharap dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah peternakan serta mendukung upaya penggunaan energi terbarukan di wilayah Purwakarta. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi peternak melalui diversifikasi produk seperti cacing dan vermikompos.

Kunjungan ini menandai langkah awal dalam implementasi program biogas yang diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas peternak di Purwakarta. Dengan dukungan teknologi dan pengetahuan, LPPNU Purwakarta optimis bahwa program ini akan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Profil KH. Abdul Halim Majalengka

Senin, 14 April 2025 | 07:45 WIB
X