3 Rekomendasi Beli Saham dari Nuvama dengan Potensi Kenaikan hingga 34 Persen yang Wajib Dipantau

PURWAKARTA ONLINE - Artikel ini mengulas tiga rekomendasi beli dari Nuvama dengan potensi kenaikan hingga 34 persen lengkap dengan alasan, data pertumbuhan, dan inspirasi langkah praktis untuk investor pemula maupun berpengalaman.

Sesi pasar yang sedang sepi bukan berarti peluang menghilang. Justru di momen seperti ini, banyak investor mulai mencari saham yang prospeknya menjanjikan untuk beberapa tahun ke depan.

Dalam laporan terbarunya, perusahaan pialang Nuvama mengeluarkan tiga rekomendasi Beli yang dinilai memiliki fundamental kuat dan potensi kenaikan harga signifikan. Tiga saham itu adalah Mahindra & Mahindra, Vedanta, dan APL Apollo Tubes.

Mengapa ini penting? Karena di tengah situasi pasar yang cenderung datar, memilih saham dengan pertumbuhan jangka panjang adalah kunci agar portofolio tetap bergerak naik.

Baca Juga: Ungkap Rahasia Investasi Abhishek Bachchan yang Tak Dipahami Banyak Bintang Bollywood

Rekomendasi Nuvama ini bukan sekadar opini, tetapi didasari data pendapatan, ekspor, penetrasi pasar, hingga tren industri.

Mahindra & Mahindra

• Potensi kenaikan: 14,6 persen
• Target harga: Rs 4.200
• Harga saat ini: Sekitar Rs 3.665

Nuvama kembali menegaskan rekomendasi Beli untuk Mahindra & Mahindra atau M&M.

Perusahaan ini dinilai siap memasuki fase pertumbuhan baru, terutama dari dua mesin utama: segmen otomotif dan segmen mesin pertanian.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa segmen otomotif M&M diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 15 persen sepanjang tahun fiskal 2025–2028.

Baca Juga: Aplikasi Aadhaar Baru Segera Diluncurkan UIDAI Hadirkan Kontrol Data yang Lebih Aman dan Praktis

Hal ini dipicu oleh permintaan SUV yang terus meningkat serta hadirnya beberapa model baru. Bahkan peluang ekspor juga melebar.

Nuvama menyebut, volume ekspor berpotensi meningkat dengan CAGR 12 persen berkat ekspansi di Brasil, Amerika Utara, dan kawasan ASEAN.

Pada segmen pertanian, perusahaan diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 13 persen seiring meningkatnya pangsa pasar dan adanya dukungan kebijakan pemerintah untuk petani.