Masjid Raya Baiturrahman yang Bernilai Sejarah Tinggi, Dibangun oleh Sultan Iskandar Muda 1612 Masehi!

photo author
- Selasa, 8 November 2022 | 14:00 WIB
Masjid Raya Baiturrahman dibangun Sultan Iskandar Muda dari Aceh Darussalam
Masjid Raya Baiturrahman dibangun Sultan Iskandar Muda dari Aceh Darussalam

Tetapi ketika renovasi dilakukan, pagar-pagar besi itu dibongkar dan perannya sebagai benteng kolam tergantikan oleh kehadiran rumput hijau dan aneka tanaman hias. Ini membuat suasana sekitar kolam menjadi lebih segar. Keindahan kolam bertambah dengan air mancur menari dengan sorot lampu warna-warni dari dasar kolam.

Baca Juga: Musisi Amrik, Aaron Carter Tewas Mengenaskan dalam Bathtub di Rumahnya Sendiri!

Di halaman juga terpasang 12 payung raksasa, masing-masing enam di sisi selatan dan enam lainnya di utara. Pengerjaan pemasangannya dilakukan November 2016. Payung-payung senilai Rp10 miliar per unit ini dipasang dengan jarak antartiang sekitar 10 meter.

Dapat dibuka-tutup mirip cara kerja payung seperti yang kita pakai. Hanya bedanya, dikarenakan oleh postur besarnya, payung-payung tadi digerakkan secara elektrik, dalam tiga menit sudah terkembang.

Proses buka-tutup payung pun berlangsung sangat sunyi, tidak terdengar suara mesin elektriknya. Teknologi payung elektrik ini diciptakan arsitek asal Jerman Mahmoud Bodo Rasch. Payung-payung ini berbahan dasar kain terpal berserat sintetis khusus jenis polytetrafluoroethylene (PTFE).

Baca Juga: Panpel dan Manajemen ‘Berdendang Bergoyang’ Terancam Pasal Berlapis!

Kain ini tahan terhadap sinar ultraviolet dari matahari, antiapi, dan elastis. Kain jenis ini juga efektif menyerap cahaya matahari dan membuat sekitarnya menjadi lebih teduh.

Kain warna putih dengan motif emas pada tepi dan bagian bawahnya ini menjadi daya tarik baru masjid. Terutama ketika sedang dikembangkan, bentangannya mencapai lebar 14 meter.

Saat dibentangkan secara bersamaan akan memunculkan kanopi raksasa seolah saling bersambung dan menciptakan siluet unik pada permukaan lantai. Cukup untuk membuat teduh area di sekitarnya ketika mentari bersinar sangat terik.

Baca Juga: PENTING Literasi perencanaan keuangan untuk anak muda!

Ini membuat banyak pengunjung memilih duduk berteduh di bawah payung raksasa buah keahlian Rasch. Tak sedikit dari mereka mengabadikan foto ketika payung terbentang menjulang setinggi 20 meter dari permukaan lantai.

Agar mampu berdiri kokoh, payung ditopang oleh tonggak baja berkelir putih berdiameter dua meter setinggi 15 meter dan lima meter di atasnya berupa rangka penyangga kain-kain payung dengan ukuran besi lebih kecil.

Di antara batas penyangga kain dan tonggak diberi ukiran warna emas dan pada keempat sisi tonggak terdapat ornamen lampu penerang saat malam.

Baca Juga: 5 penyakit penyerta yang hadir saat musim hujan, wasapadalah!

Cahaya lampunya bisa berganti-ganti warna, kadang ungu, hijau, atau kuning dan sangat terang, cukup untuk menyinari kawasan sekitarnya. Ketika payung sedang dikuncupkan, bentuknya mirip menara masjid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X