Masjid Raya bukan lokasi pertama terpasangnya payung raksasa ini di Indonesia. Karena Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Muammar Qadaffy di Sentul, Jawa Barat, juga telah lebih dulu memasangnya.
Dalam jumlah yang jauh lebih banyak, mencapai 250 buah, payung-payung elektrik Rasch ini sudah memasangnya terlebih dulu di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi.
Baca Juga: Guru Gembul ungkap kenapa sekolah Kristen lebih baik dari sekolah Islam!
Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman didirikan pada masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda dari Kesultanan Aceh Darussalam, tepatnya pada 1022 Hijriah atau 1612 Masehi.
Masjid ini menjadi saksi sejarah kehidupan rakyat Aceh, dan pusat pendidikan umat Islam sekaligus simbol agama, budaya, jiwa, ketangguhan, dan perjuangan masyarakat Aceh.
Namun, seperti dikutip dari buku Secret Trades, Porous Borders: Smuggling and States Along a Southeast Asian Frontier, 1865-1915, karya peneliti sejarah Asia Tenggara dari Cornell University, Eric Tagliacozzo pada 2007, masjid ini pernah terbakar habis.
Baca Juga: 9 Fakta menarik Anna Maria Sieklucka, pemeran Laura di film 365 Days Season 3
Ini semua terjadi ketika berlangsungnya agresi oleh pasukan Hindia Belanda pada 10 April 1873 ke daratan Aceh dipimpin Johan Harmen Rudolf Kohler. Pembakaran masjid itu memantik kemarahan rakyat dan menyebabkan perang.
Empat tahun berselang, Gubernur Jenderal Van Lansnerge menawarkan upaya membangun kembali masjid pada 9 Oktober 1879.
Arsitek Gerrit Bruins diperintahkan untuk membuat desainnya yang kemudian dikembangkan LP Luijks, mengadopsi gaya arsitektur Mughal yang banyak berkembang di Asia Selatan dan Asia Tengah dengan ciri kubah bulat besar mirip bawang, menara ramping di sudut, gerbang berkubah besar dan hiasan halus. Gaya arsitektur seperti ini juga dapat dilihat pada Taj Mahal di India.
Baca Juga: Apakah Agama Nas Daily Islam?
Masjid ini rampung dibangun pada 27 Desember 1881 saat Muhammad Daud Syah, sultan terakhir Aceh yang berkuasa. Saat itu, baru terdapat sebuah kubah dan satu menara. Kemudian kubah dan menara bertambah pada 1935, 1958, dan 1982 sehingga membuat masjid ini memiliki tujuh kubah dan empat menara.
Sedangkan menara kelima bentuknya berupa Tugu Aceh Daerah Modal didirikan semasa Aceh dipimpin Gubernur Ibrahim Hasan pada 1991.
Kata "daerah modal" merupakan julukan yang diberikan Presiden RI Pertama, Sukarno kepada Aceh, untuk mengenang peran penting masyarakat Serambi Mekah di masa kemerdekaan. Dari tugu tujuh lantai ini kita bisa memandang pusat kota dari ketinggian.***
Artikel Terkait
Wisata Kampung Kahuripan Cirangkong, wisata terbaik yang menawarkan pendidikan unik ala pedesaan di Purwakarta
Pendamping Desa dan DPMD Kabupaten Purwakarta Pilih Wisata Kampung Kahuripan Cirangkong sebagai lokasi Rakor!
Tak Perlu Jauh k Turki, Air Panas Sipoholon di Sumut Jauh Lebih Eksotis!
Eksotisnya Banda Neira, Menuju Prioritas Wisata Nasional!
Fasilitas Wisata Labuan Bajo Makin Lengkap, Pemerintah Bangun Sarana!
5 Trek Mountain Bike Terbaik di Indonesia!
Festival Bunaken 2022 digelar Nopember, inilah 8 rangkaian acara seru yang bakal dinikmati!
Festival Danau Tondano 2022 akan menguak Surga di Nusantara
5 Destinasi Wisata yang menarik untuk Dikunjungi di Selandia Baru!
Situs Megalitik Tutari, Bukti Peradaban Prasejarah Papua!