PURWAKARTA ONLINE - “Tiba-tiba datang langsung nebas.”
Kalimat itu meluncur pelan dari Indi (61), salah satu korban serangan ODGJ di Desa Cimara Hilir, Kecamatan Maniis.
Minggu sore, 16 November 2025, menjadi hari yang tak akan ia lupakan.
Indi sedang duduk santai bersama istrinya di pos ronda.
Tiba-tiba DS, seorang ODGJ yang dikenal warga, mendekat sambil membawa golok.
Baca Juga: Deep Purple dan Slank Live in Jakarta 2026, Pertemuan Dua Legenda Rock di Satu Panggung Bersejarah
“Sempat berhadapan, tapi enggak sempat melawan,” kata Indi saat dirawat di RSUD Bayu Asih.
Ia langsung pingsan setelah terkena tebasan.
Korban lain, Nia (35), mengalami nasib serupa.
“Pas saya keluar gang, langsung ngebacok,” ujarnya.
Bahunya luka parah, darah mengucur deras, dan tangannya sempat tak bisa digerakkan.
Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Kritik Pelemahan KPK: “Lembaga Ini Tak Lagi Setajam Dulu”
Total 13 warga menjadi korban dalam insiden brutal itu.
Lima di antaranya mengalami luka berat, termasuk satu anak yang akhirnya dirujuk ke RSUD Cianjur.