PURWAKARTA ONLINE - Di tengah gegap-gempita berita operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid, muncul unggahan menyentuh dari Ustaz Abdul Somad (UAS) yang membuat warganet terdiam.
Dalam unggahan di media sosialnya, UAS menulis kisah panjang perjalanan hidup Abdul Wahid, dari anak yatim di kampung Simbar, Indragiri Hilir, hingga menjadi Gubernur Riau.
“Anak yatim. Dikirim ibunya mondok ke Canduang. Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di kantor PKB. Baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri,” tulis UAS.
Kalimat demi kalimat itu menggambarkan perjuangan Wahid yang menapaki jalan berat menuju puncak kariernya.
Namun, di akhir narasinya, UAS menulis kalimat penuh makna.
“Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak, dihempas gelombang.”
Bagi sebagian pembaca, kalimat itu seolah menggambarkan badai yang kini tengah menerpa sang Gubernur.
Unggahan Viral, Publik Terbelah
Postingan UAS langsung viral di berbagai platform.
Banyak yang menganggapnya sebagai bentuk dukungan moral kepada Abdul Wahid.
“Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah takdir Allah,” tulis UAS, mengutip hadis riwayat At-Tirmidzi.
Namun, tak sedikit pula yang menilai unggahan itu sebagai pengingat bahwa politik bisa sangat kejam, bahkan bagi orang yang dulu dikenal sederhana dan bersih.