Baca Juga: Satpol PP Purwakarta Hentikan Cut and Fill di Pasirjambu, PT Baishun Diminta Lengkapi Perizinan
Pengamat budaya menilai reaksi luas dari tokoh publik menandakan kuatnya solidaritas masyarakat Sunda terhadap identitas budayanya.
Mereka menilai kasus ini harus diproses sebagai pengingat bahwa ujaran kebencian bukan hanya soal individu, tetapi juga menghantam harga diri komunitas.
Di saat bersamaan, warganet mendorong kampus terkait untuk memberikan klarifikasi.
Sejumlah pihak menilai institusi pendidikan perlu menegaskan sikap agar kasus ini tidak mengganggu reputasi akademik.
Baca Juga: Warga Laporkan Aktivitas Cut and Fill di Maniis, Satpol PP Turun Tangan Hentikan Proyek
Hingga kini, proses hukum terhadap Resbob masih berlangsung.
Publik berharap kasus ini membuka mata banyak orang bahwa menjaga ucapan di ruang digital bukan hanya etika, tetapi tanggung jawab sosial.***
Artikel Terkait
4 Alasan Mengapa Pasar Menguat Hari Ini: Nifty Dekati 25900 dan Sensex Melesat 300 Poin
KSP dan Kemendesa Puji Ketahanan Pangan Ayam Petelur di Kiarapedes, Jadi Contoh Desa Mandiri 2025
Seminar Mitigasi Perubahan Iklim di Mekarjaya Bahas Kesiapsiagaan Bencana dan Masa Depan Dana Desa
Satpol PP Purwakarta Hentikan Cut and Fill di Pasirjambu, PT Baishun Diminta Lengkapi Perizinan
Warga Laporkan Aktivitas Cut and Fill di Maniis, Satpol PP Turun Tangan Hentikan Proyek
Proyek Kandang Ayam di Maniis Terhenti, Cut and Fill PT Baishun Disetop Satpol PP Purwakarta
Regulasi Baru Hambat Operasional KDMP Purwakarta, Mayoritas Belum Punya Gudang Standar Inpres
Banyak Desa Tak Punya Lahan, Pembangunan Gudang KDMP Purwakarta Terancam Jalan di Tempat
Meski Belum Optimal, KDMP Purwakarta Diproyeksi Jadi Tulang Punggung Program Makan Bergizi Gratis
Resbob Hina Viking dan Suku Sunda, Budi Dalton hingga Dedi Mulyadi Angkat Bicara di Medsos