- 20 persen gedung pemerintahan selesai dibangun,
- 50 persen pembangunan hunian rampung,
- 50 persen sarana dan prasarana dasar tersedia,
- serta indeks konektivitas mencapai angka 0,74.
Kritik Konstitusional dan Aset Daerah
Anthony juga mengingatkan bahwa badan otorita adalah bagian dari pemerintah pusat, bukan daerah. Akibatnya, seluruh pajak dan hasil bumi di kawasan IKN akan masuk ke kas pusat, bukan ke daerah asalnya.
“Ini sama saja dengan perampasan aset daerah. Pajak PBB yang dibayar di sana nanti masuk ke APBN, bukan ke kabupaten asal,” ujarnya.
Sebagai perbandingan, ia mencontohkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang memiliki kekhususan, namun tetap berbentuk provinsi dengan Gubernur dijabat oleh Sultan Hamengkubuwono X.
“Kekhususan itu bisa dilakukan tanpa harus keluar dari struktur pemerintahan daerah yang sah,” tambah Anthony.
Pernyataan Anthony Budiawan ini menambah panjang daftar kritik terhadap proyek IKN yang sejak awal menuai pro dan kontra. Dengan nilai fantastis 400 miliar dolar AS yang masih tanpa kejelasan sumber, publik semakin menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam proyek yang diklaim sebagai simbol masa depan Indonesia itu.***
Artikel Terkait
Mahfud MD Guncang Publik! Bongkar Kejanggalan Proyek Kereta Cepat Whoosh dan Utang Raksasa Rp116 T
Ribuan Guru Madrasah Mengamuk di Monas! Teriakkan Keadilan, Desak Pemerintah Akhiri Diskriminasi!
Terungkap! 695 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul – Program Makan Gratis Berubah Bencana
Sosialisasi Program Makan Bergizi di Purwakarta: Perang Melawan Stunting Dimulai dari Meja Makan!
Langkah Serius Lawan Stunting Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kawal Program Makan Bergizi Gratis!
Toyota Land Cruiser FJ Tampil Perdana di Japan Mobility Show 2025, Bakal Masuk Indonesia?
Pria Buruh Tani Ditemukan Tewas di Saung Area Perhutani Purwakarta, Diduga Karena Sakit
Petani Asal Ponorogo Ditemukan Meninggal di Saung Perhutani Purwakarta
Penyebab Kematian Buruh Tani yang Ditemukan Membusuk di Saung Lahan Perhutani Purwakarta
Tragis! Mayat Buruh Tani Ditemukan Membusuk di Saung Perhutani Purwakarta, Diduga Sudah 3 Hari