Tragedi di Jembatan Merah Purwakarta: Curhat Bawahan Berujung Maut di Tangan Sang Bos

photo author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 11:10 WIB
Jembatan Merah Purwakarta jadi saksi bisu pembunuhan Dina Oktaviani oleh atasannya, Heryanto. Polisi ungkap detail olah TKP di lokasi pembuangan jasad korban. (Dok. Instagram @hil.man)
Jembatan Merah Purwakarta jadi saksi bisu pembunuhan Dina Oktaviani oleh atasannya, Heryanto. Polisi ungkap detail olah TKP di lokasi pembuangan jasad korban. (Dok. Instagram @hil.man)

Jembatan Merah di Desa Jatimekar bukan jembatan sembarangan. Dengan panjang sekitar 1.220 meter, jembatan ini menghubungkan Kecamatan Sukasari dan Jatiluhur, sekaligus menjadi jalur penting antara Kabupaten Purwakarta dan Karawang.

Kini, jembatan megah itu dikenal dengan kisah kelamnya. Arus deras Sungai Citarum di bawahnya menjadi saksi bisu bagaimana kepercayaan berubah menjadi malapetaka.

Usai membuang jasad Dina, Heryanto dan dua temannya bahkan sempat ngopi di sekitar Kota Purwakarta, seolah tak terjadi apa-apa. Namun jejak digital dan alat bukti tak bisa membohongi penyidik.

Baca Juga: Jutaan UMKM Dapat Angin Segar! Pemerintah Hapus Utang KUR Rp15 Triliun

Kasus Dilimpahkan ke Polres Purwakarta

Karena lokasi kejadian pembunuhan ada di Purwakarta, penyidikan dilimpahkan dari Polres Karawang ke Polres Purwakarta.

Kapolres Karawang, AKBP Fiki N Ardiansyah, menegaskan bahwa pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Polisi juga tengah menyiapkan pasal tambahan terkait kekerasan seksual dan perampasan.

Pelajaran dari Tragedi di Jembatan Merah

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk berhati-hati dalam membangun kepercayaan dengan siapa pun, termasuk di lingkungan kerja.

Kepergian Dina Oktaviani meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan rekan kerjanya.

Baca Juga: Ichwansyah Wiradimadja: Petani Muda Lulusan UNPAD yang Dirikan Purwakarta Online Academy Demi Pemerataan Pendidikan

Jembatan Merah, yang dahulu dikenal sebagai penghubung kehidupan antarwilayah, kini juga dikenang sebagai pengingat akan bahaya ketika kepercayaan disalahgunakan oleh tangan yang salah.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Polres Purwakarta, Polres Karawang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X