Kasus Rezky Aditya viral, beginilah proses pembuatan profil DNA yang memiliki akurasi tinggi!

Purwakarta Online - Bergulirnya kasus Rezky Aditya di Pengadilan Tinggi Banten, hingga kabar akan dilaksanakannya tes DNA untuk membuktikan apakah anak dari Wenny Ariani benar darah dagingnya.

Meskipun dengan tegas Citra Kirana, artis ternama yang juga merupakan istri dari Rezky Aditya tealah menyatakan apapun hasil tes DNA nanti tidak akan berpengaruh pada keutuhan rumah tangganya dengan Rezky Aditya.

Publik lantas bertanya-tanya bagaimana proses tes DNA tersebut. Purwakarta Online, dari berbagai sumber merangkum bagaimana proses tes DNA.

Pembuatan profil DNA atau DNA profiling adalah suatu pengujian forensik yang melibatkan teknik biologi molekuler untuk mendapatkan profil DNA sejumlah materi uji yang merupakan bahan biologis.

Baca Juga: Link nonton Stranger Things season 4 vol 1 Season 4, vol 1 sub indo tayang jam ini

Menurut peneliti biologi mulekuler, Prof Herawati Sudoyo MD, PhD., tes DNA tidak sesederhana tes golongan darah. Misal diambil dari darah, itu sample DNA-nya harus diisolasi terlebih dahulu.

Profil DNA ini biasa disebut sebagai sidik jari DNA atau DNA fingerprint. Melalui suatu alur penalaran tertentu, profil DNA dari berbagai sumber dapat dicocokkan untuk menunjukkan keterkaitan biologis berbagai materi uji, sehingga dapat mendukung suatu pembuktian forensik.

Kasus yang paling umum memperoleh keuntungan dari pengujian DNA adalah penentuan orang tua atau penyelidikan pemerkosaan atau pembunuhan.

Baca Juga: Hamil anak kedua, Felicya Angelista: Sudah berasa lemas dan makan aja harus dipaksa!

Namun demikian, penerapan teknik ini juga dipakai untuk materi uji dari hewan maupun tumbuhan, khususnya bila keduanya dapat masuk dalam skenario pembuktian, seperti dalam kasus penyelundupan atau narkotika.

"Kuncinya sebenarnya adalah pembandingnya. Kalau anak yang dites, tentunya kalau bisa kedua orang tuanya kita periksa DNA-nya,"

Metode pengujian ini pertama kali dilaporkan pada publikasi 1986 oleh Sir Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, Inggris, onon penemuannya terjadi secara kebetulan.

Teknik ini dikomersialkan pada tahun 1987 ketika perusahaan teknik kimia ICI membuka pusat pengujian DNA di Inggris. Metode ini sekarang menjadi prosedur forensik rutin di banyak negara.

Baca Juga: Mashiho dan Bang Yedam hiatus, TREASURE kini hanya 10 orang, why?

Sampel jaringan biologis yang mengandung sel diproses untuk diekstrak DNA-nya. DNA merupakan molekul yang relatif stabil, tidak cepat terurai meskipun sel-sel yang membawanya telah mati.