PPURWAKARTA ONLINE - Dunia olahraga Indonesia berduka atas wafatnya IGK Manila, Bapak Wushu Indonesia.
Sosok penting ini meninggalkan warisan besar bagi wushu dan sepak bola nasional. Dunia olahraga Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Mayor Jenderal TNI (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, sosok yang dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia, meninggal dunia pada Senin, 18 Agustus 2025, di RS Bunda Menteng, Jakarta.
Kabar duka ini langsung mengguncang komunitas olahraga nasional. Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.
Baca Juga: Ekonom UGM Desak Prabowo Ambil Alih 51% Saham BCA, Mega Skandal BLBI Kembali Disorot
“Mewakili masyarakat olahraga prestasi Indonesia, saya mengucapkan rasa duka cita yang mendalam. Terima kasih, apresiasi, dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Bapak IGK Manila yang begitu banyak jasanya untuk olahraga Indonesia,” ujar Marciano dalam keterangan tertulis.
Marciano bahkan menyebut IGK Manila sebagai sosok sentral dalam perkembangan wushu di tanah air.
“Beliau adalah Bapak Wushu Indonesia. Kini kita melihat wushu berkembang pesat dan sering membuat bangsa ini bangga melalui prestasi atlet-atletnya. Selamat jalan, perjuanganmu untuk olahraga Indonesia akan kami lanjutkan,” tambah Marciano.
Baca Juga: Tips Ampuh Terhindar dari Modus Ganjal ATM, Sindikat Jaringan Lampung Tertangkap di Purwakarta
Warisan Besar Sang Bapak Wushu
Kecintaan IGK Manila pada dunia olahraga tidak bisa dilepaskan dari perjuangannya membangun wushu sejak 1993.
Saat itu, ia mendapat perintah langsung dari Ketua Umum KONI, Jenderal (Purn) Surono Reksodimedjo, untuk mempersiapkan cabang olahraga wushu tampil di SEA Games Singapura.
IGK Manila lalu menghimpun komunitas Tionghoa dan berkolaborasi dengan pegiat taichi, Mediteransyah Masnadi.
Dari situlah lahir kepengurusan wushu Indonesia. Dengan dukungan Departemen Dalam Negeri dan Menko Polkam Laksamana Sudomo, organisasi wushu semakin kokoh berdiri.