Purwakarta Online - Polemik empat pulau kecil di perairan barat Sumatera kembali membakar tensi politik di Indonesia.
Empat pulau yang sebelumnya diklaim milik Aceh, kini resmi masuk ke wilayah administratif Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025.
Tapi benarkah ini murni urusan administratif? Atau ada “hadiah politik” terselubung?
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution membantah keras tudingan yang menyebut empat pulau ini sebagai “hadiah politik” dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga mertuanya.
Baca Juga: Cikgu Fadhilah Didenda Usai Skandal dengan Abang Wiring, Lapor Polisi soal Video Seks yang Viral
“Kalau hadiah buat Pak Jokowi, kenapa gak dikirim ke Solo aja? Masa pulau bisa dijadikan hadiah?” ucap Bobby, Kamis (12/6/2025), di DPRD Sumut.
Ia menjelaskan bahwa proses pengakuan pulau-pulau itu ke Sumut sudah berlangsung sejak lama, dan bukan keputusan yang instan atau sarat kepentingan pribadi.
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal ZA, membeberkan bahwa keempat pulau tersebut telah terverifikasi sebagai wilayah Sumut sejak 2009.
“Pulau-pulau ini terverifikasi masuk ke wilayah Sumut sejak 2009 berdasarkan surat konfirmasi dari Gubernur Sumut kala itu,” jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (11/6/2025).
Baca Juga: Teaser Film Selepas Tahlil Rilis, Bikin Penonton Takut Dihantui Penyesalan dan Rahasia Keluarga
Fakta mencengangkan Public
Tahun 2008, 260 pulau diverifikasi masuk ke wilayah Aceh.
Namun, keempat pulau sengketa ini tidak ada dalam daftar Aceh.
Sebaliknya, pada 2009, keempatnya muncul dalam daftar 213 pulau milik Sumut.