PURWAKARTA ONLINE - Pengumuman "Tarif Trump 2.0" pada 2 April 2025 memicu kekhawatiran baru akan perang dagang global.
Presiden AS itu secara terbuka menyebut kebijakannya sebagai "hari pembebasan" bagi industri domestik, tetapi banyak negara, termasuk Indonesia, justru waspada.
Pemerintah Indonesia telah membentuk tim khusus untuk memetakan dampak dan menyusun strategi.
Baca Juga: BYD Sealion 7 Jadi Primadona di IIMS 2025, Catat Rekor Penjualan Mencengangkan!
"Kami akan optimalkan pasar non-AS dan percepat hilirisasi industri," kata Menperin Agus Gumiwang.
Selain tarif 32% untuk Indonesia, Trump juga menyatakan keadaan darurat ekonomi nasional untuk memastikan kebijakannya berjalan.
Namun, IMF memprediksi kebijakan ini bisa memotong pertumbuhan global 0,5% jika terjadi perang dagang skala besar.
Baca Juga: Bidan Rita Viral! 24 Link Video Syur Diburu Netizen
Di tengah ketidakpastian, Indonesia berupaya memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa dan ASEAN untuk mengurangi ketergantungan ekspor ke AS.***