Lonjakan Pemudik dan Wisatawan di Jawa Barat, Dishub Terapkan Rekayasa Lalu Lintas untuk Kelancaran Arus Mudik

PURWAKARTA ONLINE - Perjalanan mudik dan kunjungan wisata di Jawa Barat selama periode Lebaran 2025 mengalami lonjakan signifikan, baik dari sektor transportasi kereta api, bus, hingga kendaraan pribadi.

Dengan meningkatnya jumlah pemudik dan wisatawan, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, bersama pihak kepolisian, telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengatasi kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Lonjakan Jumlah Pemudik dan Wisatawan di Jawa Barat

Hingga hari kedua Lebaran, 1 April 2025, tercatat lebih dari 11,8 juta pelanggan menggunakan layanan kereta api di Jawa Barat.

Selain itu, volume kendaraan di jalur utama, seperti Tol Cikampek, mengalami peningkatan tajam, mengindikasikan tingginya arus mudik dan wisatawan yang melewati wilayah tersebut.

Baca Juga: Mirip Bu Salsa, Video Bidan Rita Cantik Berhijab Tuai Kontroversi

Menurut Sekretaris Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar, pihaknya bersama kepolisian telah menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas, seperti sistem contra flow di beberapa titik rawan kemacetan, termasuk di Tol Cikampek.

Selain itu, penerapan ganjil-genap di jalur wisata Puncak, Bogor, turut dilakukan untuk memperlancar arus kendaraan menuju tempat wisata yang banyak dikunjungi selama liburan Lebaran.

Sistem Contra Flow dan Ganjil-Genap untuk Mengatasi Kemacetan

Langkah rekayasa lalu lintas ini diharapkan dapat meminimalkan kemacetan dan memastikan kenyamanan para pemudik serta wisatawan.

Di beberapa titik, seperti Tol Cikampek, sistem contra flow diterapkan untuk mempercepat laju kendaraan menuju Jakarta dan daerah sekitarnya.

Sementara itu, kebijakan ganjil-genap di jalur wisata Puncak menjadi solusi untuk mengatasi volume kendaraan yang meningkat pesat menuju kawasan wisata populer tersebut.

Baca Juga: Viral! 24 Video Syur Bidan Rita Berhijab Gegerkan Media Sosial

Dhani Gumelar mengungkapkan, "Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan bersama pihak kepolisian telah menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem contra flow di Cikampek dan ganjil-genap di jalur wisata Puncak, Bogor."