PURWAKARTA ONLINE - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang wilayah barat daya Jepang pada Senin malam (13/1/2025).
Pusat gempa terdeteksi di lepas pantai Hyuga-nada, dengan kedalaman 40 kilometer, memicu tsunami setinggi 20 cm yang terpantau di Prefektur Miyazaki.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) langsung mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Miyazaki dan Kochi, menyerukan warga untuk menjauhi pantai hingga situasi dinyatakan aman.
Menurut data JMA, gempa tersebut merupakan tipe megathrust yang dipicu oleh aktivitas Subduksi Nankai.
Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Bertemu Indra Sjafri di Jakarta
Getaran mencapai intensitas 5 pada skala Jepang, cukup kuat untuk merusak bangunan ringan dan menyebabkan benda-benda jatuh.
Sementara itu, tayangan televisi Jepang menunjukkan situasi laut yang relatif tenang dengan aktivitas kapal berjalan normal.
Gempa ini menjadi pengingat akan potensi gempa megathrust di Palung Nankai, yang dapat memicu tsunami dahsyat seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
JMA mengingatkan bahwa peluang terjadinya gempa besar meningkat setelah kejadian gempa ini. “Penting untuk memastikan persiapan menghadapi gempa dilakukan setiap hari,” ujar perwakilan JMA.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Jepang, Tsunami Terjadi di Kyushu
Sejumlah laporan menyebutkan kerusakan ringan seperti kaca pecah di stasiun kereta dan barang-barang jatuh dari rak toko.
Seorang pria dilaporkan terluka ringan akibat terjatuh di rumahnya. Meski demikian, tidak ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa.
BMKG Indonesia juga memastikan bahwa gempa ini tidak berdampak pada wilayah Indonesia.
“Hasil analisis menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.***