PURWAKARTA ONLINE - Pertandingan sepak bola PERSIB vs Port FC di Stadion Si Jalak Harupat pada tanggal 19 September 2024, diwarnai oleh insiden yang melibatkan suporter, Ricko Abdulah Mutaqin.
Dalam upaya mencari kebenaran dan menjaga integritas olahraga, pihak berwenang melakukan fact-finding yang mendalam.
Artikel ini akan merangkum hasil investigasi tersebut dan memberikan gambaran jelas tentang peristiwa yang terjadi.
Dugaan Kekerasan Fisik oleh Ricko Abdulah Mutaqin
Baca Juga: Bernadya Buka Suara! Pelecehan di Medsos, Kolom Komentar Ditutup, Netizen Kian Brutal
- Kekecewaan dari Tribun VIP Ricko Abdulah Mutaqin mengakui bahwa ia melontarkan kata-kata makian kepada pemain PERSIB yang berjalan menuju tunnel. Kekecewaannya terhadap performa tim membuatnya berteriak dari tribun VIP.
- Tindakan Pengamanan oleh Steward Adhi Pratama, seorang anggota tim, mengaku meminta steward untuk mengamankan Ricko karena khawatir bahwa umpatan tersebut dapat memicu kericuhan dan mengganggu pemain.
- Pernyataan tentang Kekerasan Saksi menyebutkan bahwa pengakuan Ricko tentang dicekik dan ditarik secara paksa oleh Henhen Herdiana tidak terbukti. Sebaliknya, Henhen justru merangkulnya tanpa tindakan pemukulan, berusaha memberikan rasa aman.
- Kejadian di Locker Room Terdapat ketidaksesuaian dalam pengakuan Ricko mengenai dorongan ke locker room. Kakang Rudianto, saksi lain, menjelaskan bahwa ia yang mendorong Ricko agar bisa menyampaikan kekecewaannya kepada pemain.
- Reaksi Tim di Locker Room Tim di locker room terkejut karena mengira ada penerobosan oleh suporter, menunjukkan betapa tegangnya situasi saat itu.
Baca Juga: Bernadya Tiba-tiba Ngeluh, Ajak Bijak Komentar
- Konfirmasi Pelemparan Ricko mengklaim bahwa ada tendangan yang dilakukan oleh Dr. Raffi Ghani, namun Dr. Raffi menjelaskan bahwa ia hanya bereaksi untuk melindungi diri, dan tidak ada tendangan yang diarahkan kepadanya.
- Pelemparan Sepatu Meskipun Ricko menyebutkan adanya pelemparan sepatu yang mengenai punggungnya, tidak ada saksi yang dapat mengonfirmasi pernyataan tersebut, mengindikasikan bahwa insiden ini mungkin hanya ada dalam persepsinya.
- Kejadian di Pintu Locker Room Ricko mengklaim bahwa baju yang robek disebabkan oleh Adhi Pratama yang menariknya, tetapi Adhi menjelaskan bahwa kerobekan tersebut terjadi akibat tarik-menarik di depan pintu locker room, tanpa ada tindakan kekerasan yang dilakukan.
Baca Juga: Jangan Mengundang Penceramah yang provoktatif menghadapi Pilkada demi kondusifitas pwk
- Luka Lecet di Lengan Setelah keluar dari locker room, Ricko mendapati adanya luka lecet di lengan kanannya, sesuai hasil visum. Namun, penyebab luka tersebut masih belum dapat dipastikan.
- Pengakuan Ricko tentang Luka Ricko berpendapat bahwa luka tersebut diakibatkan oleh tarikan Henhen, namun klaim ini belum bisa dibuktikan secara jelas.
- Insiden di Mixzone Ricko juga mengaku bahwa Adhi Pratama mengambil topinya dan melemparnya ke tanah, yang kemudian dikonfirmasi oleh Adhi sebagai tindakan yang diambil karena terbawa emosi.
- Penyerahan ke Polisi Setelah insiden tersebut, Ricko diserahkan kepada pihak kepolisian di area stadion dan diizinkan untuk pulang, menandakan bahwa situasi tersebut dapat diatasi tanpa adanya penahanan lebih lanjut.
Baca Juga: Bernadya Buka Suara! Pelecehan di Medsos, Kolom Komentar Ditutup, Netizen Kian Brutal
Hasil fact-finding ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa yang terjadi setelah pertandingan PERSIB vs Port FC.
Meskipun ada pengakuan tentang kekerasan fisik, banyak bukti dan saksi yang menunjukkan bahwa situasi ini lebih kompleks dan tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Ricko Abdulah Mutaqin.
Penting bagi semua pihak untuk menjaga sikap sportif dan meredakan ketegangan, demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Kenapa Lapang Sepakbola Jadi Prioritas di Desa Kiarapedes?
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai insiden ini, diharapkan kedepannya interaksi antara suporter dan tim bisa lebih positif, menjaga keamanan dan integritas dalam dunia sepak bola.
Teruslah mendukung tim kesayangan dengan cara yang sportif, dan mari kita semua berkontribusi pada terciptanya atmosfer pertandingan yang aman dan menyenangkan.***