PURWAKARTA ONLINE - Penyanyi muda Bernadya Ribka mendadak menjadi sorotan setelah salah satu unggahan TikTok-nya dibanjiri komentar bernada pelecehan.
Momen yang seharusnya penuh nostalgia saat dirinya berkunjung ke kampung halaman di Surabaya, berubah menjadi pengalaman pahit yang disebabkan oleh netizen yang gagal fokus pada penampilannya.
Komentar tak senonoh soal tubuhnya membanjiri unggahan tersebut, bahkan setelah Bernadya menghapus video dan menonaktifkan kolom komentar.
Sayangnya, tindakan ini tak menghentikan serangan. Konten yang sama diunggah ulang oleh pihak lain di platform X (dulu dikenal sebagai Twitter), dan kembali mendapat komentar yang sama menjijikkannya.
Baca Juga: Bernadya, Pelecehan di X, dan Isu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)
Bernadya tak bisa menahan kekecewaannya dan mengungkapkan perasaannya dalam sebuah pernyataan.
"Aku sedih jujur, aku nonaktifin komentarnya, tapi malah dipost lagi di tempat lain dan komennya sama juga,” ujar Bernadya dengan nada kecewa.
Fenomena ini memunculkan perdebatan di kalangan warganet tentang Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).
KBGO sendiri merupakan bentuk kekerasan yang menggunakan teknologi digital untuk menyerang, melecehkan, atau mempermalukan seseorang berdasarkan identitas gendernya.
Baca Juga: Ada yang Membela! Bernadya Kena Pelecehan Online, Netizen Kecam
Pelecehan ini tidak hanya melukai secara emosional tetapi juga menimbulkan trauma bagi korban.
Dalam kasus Bernadya, banyak yang menyoroti bahwa pelecehan tersebut bukan sekadar soal pakaian atau penampilan, melainkan tentang bagaimana perempuan sering kali menjadi objek komentar seksis di media sosial.
"Seseorang seharusnya berpikir sebelum mengomentari sesuatu, terutama di media sosial," tambah Bernadya.
Meski demikian, tidak sedikit yang justru menyalahkan korban, mengklaim bahwa pakaian yang dikenakan Bernadya menjadi pemicu komentar tersebut.