Breaking News: WNI Ditangkap di AS atas Dugaan Pelecehan Seksual di UC Berkeley dan Palo Alto!

PURWAKARTA ONLINE - Sebagai informasi terbaru, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah mengonfirmasi penangkapan Daniel Widyanto Condronimpuno, seorang warga negara Indonesia, pada tanggal 11 April 2023 oleh aparat setempat di University of California Berkeley dan Palo Alto atas tuduhan tindak pelecehan seksual.

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, mengatakan bahwa KJRI San Francisco telah mengambil tindakan dalam menghadapi kasus ini, dengan perwakilan konsulat turut hadir dalam persidangan pertama pada tanggal 13 April 2023.

KJRI berkomitmen untuk terus mendampingi Condronimpuno dan memastikan hak-haknya terpenuhi selama menjalani proses hukum.

Baca Juga: Reihana Kadinkes Lampung: Viral Tas Hermes dan Sorotan Netizen terhadap Gaya Hidup Mewahnya!

Baca Juga: Terekam CCTV, Dua Satpam Bergandengan Tangan Menuju Sebuah Ruangan Rumah Sakit, Lalu Lari Mencurigakan!

Selain itu, KJRI juga telah menginformasikan perkembangan kasus kepada keluarga Condronimpuno.

Sebelum penangkapannya, polisi UC Berkeley telah merilis gambar pengawasan tersangka berusia 34 tahun tersebut yang berasal dari Palm Beach, Florida, sekitar 12 jam setelah seorang wanita dilaporkan diserang di dekat Kompleks Perumahan Mahasiswa Foothill pada pukul 12:30 waktu setempat.

Polisi UC Berkeley dan Polisi Palo Alto telah mengaitkan Condronimpuno dengan serangkaian kasus kekerasan seksual dan kekerasan yang terjadi di dua lokasi tersebut.

Baca Juga: Ramalan Semua Zodiak Hari Ini: Temukan Apa yang Tercipta untuk Anda di Rabu 19 April 2023!

Baca Juga: NU Purwakarta Gelar Rakor dan Bukber di Ponpes Al-Irfan, Bahir Muhlis Beri Pesan Penting Menjelang Pemilu 2024

Polisi telah mengonfirmasi bahwa foto tersangka tersebut telah dirilis dan tidak lagi berpotensi membahayakan kasus mereka.

Condronimpuno saat ini telah dijebloskan ke Penjara Utama Wilayah Santa Clara pada tanggal 18 April 2023 karena dugaan upaya pemerkosaan, penetrasi seksual dengan paksa, penyerangan dengan maksud untuk melakukan pemerkosaan, kekerasan seksual, pemenjaraan palsu, kepemilikan baterai rudal anti-pesawat, penyerangan dengan senjata mematikan, dan perampokan.

Polisi UC Berkeley juga menyatakan bahwa kasus penyerangan kampus ini mungkin terkait dengan dua kasus pelecehan seksual lainnya yang terjadi pada tanggal 5 April dan 9 April 2023 di lokasi berbeda di sekitar kampus.

Baca Juga: Rp 108 juta Dianggarkan 4 Desa di Kecamatan Kiarapedes untuk Insentif Guru Ngaji di Tahun 2023!