Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Ungkap Jeritan Orang Tua yang Terlilit Utang Ternyata Begini!

photo author
- Selasa, 5 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Dedi Mulyadi larang study tour usai dengar keluhan orang tua. Biaya Rp4 juta picu utang di rentenir desa alias Bank Emok. ((Instagram/dedimulyadi71))
Dedi Mulyadi larang study tour usai dengar keluhan orang tua. Biaya Rp4 juta picu utang di rentenir desa alias Bank Emok. ((Instagram/dedimulyadi71))

PURWAKARTA ONLINE - Di balik tawa siswa saat mengikuti study tour, terselip jeritan sunyi para orang tua yang harus memutar otak demi membiayainya.

Bahkan, tak sedikit yang terpaksa berutang pada rentenir desa hanya agar anaknya bisa “ikut teman-temannya.”

Hal inilah yang menggerakkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), untuk mengambil keputusan yang kontroversial tapi penuh keberpihakan melarang kegiatan study tour di sekolah-sekolah Jawa Barat.

Larangan ini resmi tertuang dalam Surat Edaran Nomor 43/PK.03.04/Kesra, sebagai bagian dari 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat menuju Gapura Panca Waluya.

Baca Juga: Sulthan Zaky Resmi Gabung Klub Kamboja, Dipinjamkan PSM Makassar ke MOI Kompong Dewa FC

Salah satu poin utamanya melarang wisata berkedok study tour yang membebani ekonomi keluarga siswa.

Dalam perbincangan hangat di podcast bersama Deddy Corbuzier pada Senin, 4 Agustus 2025, Dedi Mulyadi mengungkapkan pengalaman emosional yang menjadi titik balik sikapnya.

“Banyak orang yang hari ini bertemu saya, pasti ceritanya, ‘Kenapa ibu kelihatan sangat susah, kenapa sedih ketemu saya,’” tutur KDM dengan nada lirih.

Ia lalu menirukan keluh kesah seorang ibu yang mengaku menggadaikan ketenangan hidupnya demi biaya study tour anak.

Baca Juga: BRI Salurkan BSU 2025 Rp2,25 Triliun ke 3,76 Juta Penerima, Ini Cara Cek dan Cairkan Bantuan

“‘Anak saya itu harus study tour, ongkosnya Rp2,5 juta, terus nanti bekal Rp1,5 juta, total Rp4 juta.’ Gede lho itu,” ucap Dedi sambil menggeleng.

Lebih mengejutkan, demi membayar biaya itu, si ibu meminjam uang dari Bank Emok—istilah populer untuk rentenir di desa yang beroperasi tanpa izin namun terorganisir dengan baik.

“Bank Emok itu rentenir. Terorganisir dengan baik. Tidak legal, tapi berkeliaran bebas,” ujar Dedi blak-blakan.

Keputusan ini bukan soal melarang anak belajar di luar kelas. Tapi soal menyentuh hati masyarakat kecil yang kerap tak punya pilihan, dan memilih berutang agar anak tidak merasa dikucilkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X