Polri Jelaskan Alasan Hadirkan Robot Humanoid dan Robodog di HUT Bhayangkara ke-79

Robot ini dilengkapi kamera 360 derajat, sensor pemindai wajah, dan kemampuan bergerak secara mandiri.

Target utamanya adalah mendukung sistem ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan keamanan publik di area ramai.

Baca Juga: Profil Arbil Asahan, Bintang Dangdut Muda yang Viral dan Didukung Penuh Pemkab Asahan

“Robot ini bisa membantu memantau pelanggaran lalu lintas dan aktivitas mencurigakan di ruang publik,” kata Sandi.

Tugas-Tugas Berat di Masa Depan

Selain untuk patroli dan pengawasan, Sandi berharap robot-robot canggih tersebut bisa diterjunkan dalam situasi berbahaya seperti penjinakan bom, penyanderaan, dan pencarian korban bencana alam.

Robot juga diproyeksikan mendukung pelayanan publik agar lebih presisi, cepat, dan minim intervensi manusia.

Gladi Pamerkan 25 Robot

Dalam gladi HUT Bhayangkara ke-79, Polri memamerkan 25 unit robot, meliputi:

• Robot humanoid
• Robodog
• Robot tank
• Drone agriculture
• Robot ropi

Pameran ini digelar sebagai bagian dari latihan dan uji kemampuan teknologi yang ke depan akan digunakan secara lebih luas.

Kritik Dijawab dengan Komitmen

Meski disambut sinis oleh sebagian publik, Polri menegaskan komitmen untuk terus berbenah.

Langkah transformasi digital ini dianggap sebagai bagian dari upaya menciptakan kepolisian yang modern dan profesional.

Baca Juga: AFC Tinjau Stadion GBLA, Ada Sejumlah Catatan Jelang PERSIB Tampil di Kompetisi Asia 2025/26

“Kami paham kritik masyarakat, tapi transformasi teknologi ini bukan sekadar gaya-gayaan. Ini bentuk keseriusan Polri menghadapi tantangan zaman,” tutup Sandi.

Kesimpulan:
Langkah Polri menghadirkan robot dalam HUT Bhayangkara memang menuai polemik.

Namun institusi ini meyakini bahwa teknologi akan menjadi bagian penting dari sistem keamanan masa depan yang lebih efisien, transparan, dan humanis.***