Fluminense vs Al Hilal: Gol Spektakuler dan Taktik Kuda Hitam Gaúcho vs Inzaghi di Piala Dunia 2025

photo author
- Sabtu, 5 Juli 2025 | 07:30 WIB
Fluminense dan Al Hilal bentrok di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 ((x.com/@FluminenseFC))
Fluminense dan Al Hilal bentrok di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 ((x.com/@FluminenseFC))

Baca Juga: Fluminense Ukir Sejarah, Menang 2-1 atas Al Hilal di Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

Eks pelatih Inter Milan ini menjadikan Al Hilal tim yang menakutkan di lini serang.

“Kami datang tanpa beban. Tapi kami juga datang membawa mimpi besar,” kata Inzaghi kepada ESPN.

Camping World Stadium menjadi saksi mata laga penuh drama ini. Dengan suhu yang mencapai 33°C dan kelembaban tinggi, stamina pemain akan benar-benar diuji.

Cuaca ini bahkan sempat jadi pembahasan serius FIFA untuk persiapan Piala Dunia 2026 mendatang.

Baca Juga: Pertarungan Luarbiasa! Adu Taktik Kuda Hitam Fluminense vs Al Hilal di Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025

Saat Matheus Martinelli mencetak gol ke gawang Inter di laga sebelumnya, ia mempersembahkannya sambil menunjuk ke langit mengenang rekan lamanya yang meninggal karena kanker.

Video tersebut viral di TikTok dan telah ditonton lebih dari 12 juta kali dengan caption “Untukmu, saudara”.

Di sisi lain, Al Hilal merayakan comeback atas City dengan membentuk huruf “J” di tengah lapangan—untuk Jota. Sebuah momen tak terlupakan yang mencairkan kerasnya sepak bola profesional.

Pemenang laga ini akan melawan pemenang antara Chelsea vs Palmeiras.

Baca Juga: Pelatih Renato Gaucho dan Simone Inzaghi Adu Taktik di Fluminense vs Al Hilal Piala Dunia 2025

Baik Fluminense maupun Al Hilal punya peluang besar mencatatkan sejarah sebagai tim non-Eropa yang menjuarai Piala Dunia Antarklub pertama kali sejak Corinthians tahun 2012.

Pertandingan ini tak hanya soal gol dan statistik. Ini soal emosi, cerita pribadi, dan perjuangan yang tak terlihat di layar kaca.

Dua tim yang awalnya diragukan, kini menantang dunia dan memperlihatkan bahwa sepak bola adalah milik semua—bukan hanya milik klub-klub kaya dari Eropa.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X