Konflik Timur Tengah! Serangan yang Diredam Qatar, Tidak Dibalas AS

photo author
- Senin, 30 Juni 2025 | 17:09 WIB
Iran serang Al Udeid, Qatar gagalkan misil, AS tak balas—negosiasi cepat dicapai. Qatar kini khawatir terjebak skenario terburuk. (Ilustrasi / Freepik / Inforedaksi.com)
Iran serang Al Udeid, Qatar gagalkan misil, AS tak balas—negosiasi cepat dicapai. Qatar kini khawatir terjebak skenario terburuk. (Ilustrasi / Freepik / Inforedaksi.com)

Purwakarta Online - Qatar tengah berada di persimpangan krisis geopolitik. Ketika Iran menyerang pangkalan AS Al Udeid di Qatar pada Senin malam, 23 Juni 2025, Washington dan Doha memilih untuk tidak membalas.

Keputusan ini memicu kekhawatiran mendalam: skenario terburuk kini mengintai—dan Qatar berada di tengah sorotan diplomatik.

Sebelum roket Iran menghujani langit Doha, Qatar sudah lebih dulu menutup ruang udaranya dan mengerahkan 300 pasukan untuk mengantisipasi serangan—hasilnya, 18 dari 19 misil berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Qatar.

Meski satu misil masih menembus, tak ada korban jiwa atau luka serius—itu kemenangan strategi defensif Qatar.

Baca Juga: Skandal Cikgu Fadhilah dan Abang Wiring: Video Viral, Persidangan Syariah, dan Seruan Etika Digital

Presiden AS Trump bahkan menyebutnya “respon yang lemah” dan menambahkan apresiasi karena peringatan dini, sembari mendesak langkah damai selanjutnya.

Hebatnya, sehari setelahnya—Selasa, 24 Juni—Iran dan Israel sepakat gencatan senjata.

Meski skeptis, para analis menyebut Qatar ikut mendorong negosiasi ini melalui jalur diplomatik rahasia .

Tenaga Al Ansari, juru bicara Kemenlu Qatar, menyatakan “Kami bertindak tegas atas pelanggaran kedaulatan, namun mengedepankan diplomasi”

Baca Juga: 10 Gol Epik yang Bikin Achraf Hakimi Jadi Pemain Terbaik PSG Lawan Seattle Sounders

Iran menembakkan misil melalui wilayah Qatar, menempatkan negara kecil tersebut sebagai titik panas konflik regional.

Qatar, selama ini dikenal sebagai mediator konflik banyak pihak, kini menjadi target langsung—kuatnya pertahanan tidak menjamin kekebalan terhadap kemungkinan serangan berikutnya.

Israel menghentikan serangannya. Iran menghentikan misil ke AS, tetapi perimbangan diplomasi sangat tipis. Kesalahan kecil bisa menjadi imbas skala besar.

Qatar merebut peran protagonis dengan mengomunikasikan pesan keras agar AS dan Iran menahan diri, memastikan serangan tertunda dan memungkinkan jalur damai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X