Drama 4 Gol dalam Badai Momen Emosional Benfica vs Chelsea di Piala Dunia Antar Club 2025

Baca Juga: Jejak Link Video Bidan Rita Terus Dilacak, Netizen Dibuat Penasaran

“Saya belum pernah mengalami hal seperti ini. Rasanya seperti final yang diganggu alam,” ujar Kiernan Dewsbury-Hall, dikutip dari situs resmi Chelsea FC.

Setelah laga dilanjutkan, drama langsung memuncak. VAR menyatakan terjadi handball oleh Malo Gusto, penalti pun diberikan untuk Benfica.

Pemain senior Ángel Di María maju sebagai eksekutor. Di hadapan ribuan fans yang baru kembali ke tribun dan atmosfer yang sangat sunyi—ia menendang pelan ke sisi kanan gawang.

Skor menjadi 1-1 di menit ke-90+6, dan Chelsea tersentak. “Itu bukan hanya penalti. Itu uji mental tertinggi di laga ini,” kata jurnalis bola Amerika, Grant Wahl, di kanal YouTube-nya.

Baca Juga: Tantangan Menanam Cabe Rawit: Tips Menghadapi dan Mengatasinya

Namun, malapetaka datang untuk Benfica. Gianluca Prestianni menerima kartu kuning kedua karena pelanggaran bodoh di awal extra time.

Bermain dengan 10 orang, lini pertahanan mereka mulai kedodoran. Extra time menjadi panggung bagi kebangkitan Chelsea. Dalam 30 menit, mereka mencetak 3 gol secara beruntun:

1. Christopher Nkunku (93’) – Menyambar bola muntah hasil blok Trubin.

2. Pedro Neto (99’) – Solo run menembus pertahanan yang sudah kelelahan.

3. Dewsbury-Hall (117’) – Menutup laga dengan sepakan keras dari luar kotak penalti

“Chelsea transformed a horror delay into historic victory,” tulis @SkySports di Twitter.
“From 1-1 to 4-1 dalam waktu 24 menit. Gila,” komentar akun @FabrizioRomano.

Baca Juga: Bencifa vs Chelsea Reece James Cuplikan Menit 64 Drama di Tengah Badai

Laga ini menyoroti bagaimana tantangan cuaca—dari suhu 40°C hingga badai petir—mempengaruhi performa klub Eropa yang bermain di AS.

Banyak pelatih, termasuk Enzo Maresca, mengkritik penyelenggaraan. “Kalau terus seperti ini, kami butuh rencana darurat. Ini bukan hanya tentang taktik, tapi keselamatan pemain,” kata Maresca kepada ESPN.